Orang Utan Rusak Kebun Warga, BKSDA Diminta Turun Tangan

KASONGAN/tabengan.co.id – Puluhan warga Desa Hyangbana, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan minta petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau dari Nyaru Menteng turun ke Kecamatan Tasik Payawan untuk menangkap orang utan yang sering berkeliaran di sekitar desa setempat.

Demikian dikatakan Lisna, salah seorang pemilik kebun di Desa Hyangbana kepada Tabengan, Kamis (2/1) malam.

Menurutnya, orang utan selama dua pekan ini sering berkeliaran di lokasi perkebunan masyarakat. Bukan hanya membuat rasa takut, tapi sudah mengganggu perkebunan.

”Karena sering mengganggu dan memakan buah-buahan di kebun, seperti buah rambutan dan buah nenas serta buah-buahan lainnya. Khawatirnya pemilik kebun akan gagal panen,” ujar Lisna.

Lokasi perkebunan yang sering diganggu di Jalan Baun Bango Km 29 Desa Hyangbana, Kecamatan Tasik Payawan. Sedangkan besarnya orang utan dengan warna agak pirang kemerah-merahan itu beratnya lebih dari 70 kg.

”Memang, orang utan tersebut saat mengganggu kebun kami dan kebun-kebun masyarakat lainnya, ketika orangnya tidak berada di tempat. Tapi akan lari terbirit-birit ketika mau diambil fotonya,” ujar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan ini.

Terpisah, Camat Kamipang Sukarti saat dikonfirmasi, mengaku tidak pernah menemukan orang utan dimaksud pada Desember 2019 hingga awal Januari 2020 ini. Dirinya hanya pernah bertemu dengan orang utan 5 bulan lalu.

”Namun, setelah kita laporkan kepada instansi terkait, akhirnya mereka turun ke lapangan dan langsung melakukan penangkapan terhadap orang utan tersebut,” kata mantan Kabag Umum di Setwan DPRD Katingan ini.

Tapi, saat dilakukan penangkapan, kata dia, bukan di Desa Hyangbana, Kecamatan Tasik Payawan, melainkan di depan Kantor Camat Kamipang, Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang. c-dar