PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA RAYA-Bintang: Impelementasi Program Megawati

FOTO ISTIMEWA ARAHAN-Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang Puspayoga saat memberikan arahan pada kunjungan ke Kalteng pada kegiatan Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting di Palangka Raya, Senin (9/6).
CENDERAMATA-Ketua Umum LPDN Nyelong Inga Simon menyerahkan cenderamata kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang Puspayoga saat kunjungannya ke Kalteng, Senin (9/6).
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pengurus Pusat PDI Perjuangan hadir di Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk melaksanakan salah satu program pemberdayaan perempuan, yakni Perempuan Berdaya Indonesia Raya, yang diimplementasikan melalui gerakan bertemakan Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting.
Jajaran pengurus yang hadir yakni Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, bersama dengan anggota DPR RI Ribka Tjiptaning, Ketua DPRD Kalteng, Arton S Dohong, Sigit K Yunianto, Sonny Keraf, serta jajaran pengurus PDI Perjuangan tingkat pusat dan daerah.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, mengatakan, Program Perempuan Berdaya Indonesia Raya, merupakan salah satu program yang dicetuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebuah program yang sangat luar biasa, dukungan dalam menggerakan kaum perempuan Indonesia untuk mendukung kedaulatan pangan. Pentingnya kedaulatan pangan keluarga melalui penanaman cabe dengan hasil tanam sederhana dapat mencukupi konsumsi rumah tangga sekaligus meningkatkan pendapatan dan gizi keluarga
“Apresiasi kepada LPDN Kalteng yang sudah mengimplementasikan program ini, dalam rangka mendukung kedaulatan pangan. Peranan kaum perempuan menjadi sangat penting, sebagai bagiam terkecil dalam menjaga kedaulatan pangan keluarga,”kata Bintang, Senin (9/6) saat mengikuti pelaksanaan kegiatan Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting di Palangka Raya.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), Nyelong Inga Simon, menyampaikan, ketahanan pangan dimulai dari bagian terkecil yakni keluarga. Kehadiran perempuan mendukung diharapkan menjamin gizi, sekaligus mendukung pendapatan keluarga.
“Di LPDN sendiri bergabung perempuan-perempuan hebat yang kreatif, yang mendukung peningkatan ekonomi keluarga. Sebab itulah, LPDN mengembangkan sektor pendidikan berupa sekolah lapang, dan pengolahan berbagai hasil produk bernilai tinggi,”kata anggota DPRD Kalteng ini.
Srikandi PDI perjuangan ini mendorong, kehadiran perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya, termasuk riset, untuk dapat mendukung pengembangan potensi kedaulatan pangan yang dilaksanakan LPDN ini. Misalnya mendukung dalam pengembangan cabe menjadi bubuk, sehingga mampu dibeli masyarakat karena harganya terjangkau.
 “Kalau tiap kelompok memiliki alat pengolahan yang nilainya mencapai Rp20 juta ini, maka keluarga di Kalteng akan mandiri pangan,” tambah Nyelong.
Nyelong menegaskan, apa yang dilakukan LPDN semata memperkuat kedaulatan pangan di daerah, melalui pemberdayaan petani-petani lokal, demi mendukung kedaulatan pangan nasional, menekan inflasi, dan tentu saja memberikan kesejahteraan bagi keluarga.ded