Oleh: Kilat Kasanang | Dosen Musik Gereja, IAKN Palangka Raya
Musik bukan sekadar alunan nada yang enak didengar. Lebih dari itu, musik menyimpan kekuatan luar biasa yang melampaui hiburan semata. Ia terbukti mampu menyembuhkan jiwa, menenangkan pikiran, bahkan memperlambat proses penuaan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa aktif bermusik dapat membuat mental dan fisik jadi lebih sehat.
Kilat Kasanang, seorang Dosen Musik Gereja di IAKN Palangka Raya yang juga dikenal sebagai praktisi dan salah satu gitaris terbaik di Kalimantan Tengah, berbagi pengalamannya. “Beberapa teman ngeband saya yang sedang banyak persoalan, beban pergumulan, saat diajak ngeband bersama, raut wajah mereka mengalami perubahan, dari awalnya murung jadi cerah, dari cemas jadi tenang,” ungkap Kilat. Menurutnya, musik adalah cara alami yang efektif untuk meredakan energi negatif dan memicu pelepasan hormon kebahagiaan dalam tubuh. Fenomena ini, kata Kilat, mungkin juga menjelaskan mengapa banyak musisi senior seperti Godbless, Edane, Gigi, atau Dewa, seringkali terlihat awet muda. Kehidupan dan gaya hidup mereka, yang lekat dengan musik, seolah membantu menjaga keremajaan.
Musik Memengaruhi Hormon dan Otak: Sumber Kebahagiaan dan Ketahanan
Secara ilmiah, musik memengaruhi tubuh dan pikiran. Ia memicu endorfin, hormon alami yang mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. Pilihan nada dan susunan harmoni sangat menentukan perasaan kita.
Nada ceria dan harmonis sering membuat kita merasa bahagia dan bersemangat. Sebaliknya, nada sendu atau suara kurang nyaman membangkitkan perasaan sedih atau tegang yang kemudian bisa terlepas. Saat musik beralih dari nada ‘menggantung’ ke nada ‘pulang’, kita merasakan sensasi damai, karena otak memprosesnya sebagai kelegaan emosional. Ini menunjukkan bagaimana musik memengaruhi langsung perasaan kita.
Penelitian Dunbar (2012) menunjukkan, terlibat aktif dalam musik (bernyanyi/memainkan alat) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap rasa sakit dan memicu endorfin, efek yang tidak didapat jika hanya mendengarkan pasif.
Dalam ilmu otak, teori Complexity Matching menjelaskan bagaimana musik berpola rumit tapi alami merangsang otak beradaptasi lebih baik terhadap stres. Riset Saviola (2020) menggunakan fMRI menunjukkan, otak menyesuaikan diri dengan kerumitan musik, memperkuat kelenturan mental dan emosional.
Terapi Musik: Solusi Depresi dan Kecemasan
Terapi musik terbukti membantu kesehatan mental. Penelitian besar di ScienceDirect (2023) pada 1.777 lansia, menunjukkan penurunan depresi dan kecemasan signifikan. Musik juga bantu jaga tekanan darah dan tingkatkan kemampuan berpikir.
Riset di Frontiers in Neurology (2024) memperkuat, bahwa musik meningkatkan kualitas tidur dan mengelola emosi, terutama pasien saraf dan lansia.
Musik sebagai Meditasi Aktif dan Sumber Refleksi
Musik bisa disebut sebagai bentuk meditasi yang aktif. Ketika seseorang aktif terlibat dalam music bermain gitar, bernyanyi, atau sekadar “jamming” santai tubuh dan pikiran dapat memasuki kondisi “flow”. Ini adalah keadaan di mana kita sangat fokus, merasa rileks, dan waktu seolah berjalan lambat. Efek flow ini sangat bermanfaat untuk mengurangi stres dan memperbaiki kondisi mental.
“Tidak perlu jadi musisi profesional. Bernyanyi pelan di rumah atau mendengarkan lagu yang menyentuh perasaan saja sudah bisa memberi efek positif,” jelas Kilat.
Di banyak budaya dan kepercayaan, termasuk dalam konteks spiritual, musik sudah lama dikenal sebagai alat yang ampuh untuk merenung dan mencari ketenangan. Contohnya, dalam Alkitab, musik seringkali digambarkan sebagai cara untuk mengungkapkan perasaan terdalam dari senang hingga sedih dan sebagai bagian dari ibadah serta pencarian kedamaian batin. Ini menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal jiwa yang mampu memberikan kekuatan batin bagi banyak orang.
Penutup: Irama Kehidupan yang Menyembuhkan
Musik adalah karunia universal, yang dapat dinikmati siapa saja tanpa memandang usia, latar belakang, atau agama. Ia memiliki kekuatan unik untuk menyentuh bagian terdalam manusia, menyembuhkan luka batin, dan memberi semangat baru dalam hidup. “Dunia ini akan berasa hampa mati kalau tanpa musik,” ujar Kilat Kasanang.
Jadi, apa rahasia untuk meraih hidup yang lebih sehat, lebih bahagia, dan senantiasa merasa muda? Jawabannya, seperti yang ditekankan Kilat, ada pada harmoni sederhana kehidupan: Mulailah rutin bermain atau menikmati musik, dan jangan lupakan pentingnya berolahraga. Melalui kombinasi aktivitas ini, Anda akan merasakan bagaimana tubuh dan jiwa bekerja selaras, membawa kesejahteraan dan vitalitas yang alami dan berkelanjutan.ist