PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Dalam upaya memperketat pengawasan dan menjaga keamanan serta ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan, Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun kembali menggelar penggeledahan insidentil di kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (16/7).
Kegiatan penggeledahan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Hendra Lumban Toruan, didampingi Kepala Subseksi Keamanan, Sabar Tambun, serta regu pengamanan Lapas. Pengawasan langsung dilakukan oleh Kalapas Pangkalan Bun, Herry Muhamad Ramdan.
Dari hasil penggeledahan tersebut, petugas berhasil menyita sejumlah barang terlarang yang diduga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Barang-barang yang ditemukan antara lain 6 unit handphone, 3 buah power bank, 1 gulung kabel listrik, 8 pack kartu remi, 8 buah charger handphone, 1 buah sendok pemanas air, 5 buah headset, 3 buah paku besi dan 2 unit kipas angin.
Kalapas Pangkalan Bun Herry Muhamad Ramdan, menyampaikan bahwa seluruh barang hasil sitaan telah didata dan akan dimusnahkan sesuai prosedur.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif dan deteksi dini guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Barang-barang seperti handphone, charger, dan lainnya sangat berpotensi disalahgunakan oleh WBP,” jelas Herry.
Ia menambahkan, penggeledahan dilakukan secara menyeluruh dan dimulai dengan pemeriksaan badan, dilanjutkan dengan penggeledahan kamar, namun tetap mengedepankan pendekatan humanis dan profesional terhadap para warga binaan.
“Kami akan terus melakukan razia, baik secara rutin maupun insidentil, untuk menekan peredaran barang terlarang dan menciptakan lingkungan Lapas yang aman serta kondusif. Ini penting untuk mendukung proses pembinaan yang maksimal,” tegasnya.
Sementara itu, KPLP Hendra Lumban Toruan menegaskan bahwa penggeledahan seperti ini merupakan bagian penting dari sistem keamanan Lapas yang tidak bisa diabaikan.
“Kegiatan ini adalah bentuk deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan, seperti keberadaan senjata tajam, narkoba, hingga alat komunikasi ilegal. Integritas dan profesionalisme petugas menjadi kunci dalam menciptakan situasi yang aman dan tertib,” ujarnya. c-uli