PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar) berduka atas berpulangnya ke Rahmatullah Pangeran Muasjidinsyah bin YM SP Pangeran Ratu Alamsyah. Berita duka ini disampaikan oleh keluarga Kesultanan Kotawaringin, Senin (18/8).
Pangeran Muasjidinsyah kelahiran 15 Maret 1948, merupakan putra dari Sultan Kutaringin XIV. Ia meninggalkan 2 orang putra dan 1 orang putri serta 5 orang cucu. Wafatnya Pangeran Muasjidinsyah membuat masyarakat berduka.
Almarhum dikenal sebagai sosok panutan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai adat, agama, dan budaya. Kehadirannya tidak hanya menjadi simbol kehormatan Kesultanan Kotawaringin, tetapi juga teladan dalam kesederhanaan, kebijaksanaan, serta kedekatannya dengan masyarakat.
Pangeran Muasjidinsyah begitu dekat dengan masyarakat. Pangeran Muasjidinsyah memiliki pribadi yang santun, bersahaja, dan selalu membuka ruang bagi siapa pun yang ingin bersilaturahmi.
Gusti Achmad Noor Selamat, keponakan Pangeran Muasjidinsyah menyampaikan, Pangeran Muasjidinsyah meninggal dunia pada Senin, 18 Agustus 2025, pukul 13.50 WIB, di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Menurut Gusti Achmad Noor Selamat, Pangeran Muasjidinsyah meninggal dunia karena sakit, dan sempat diopname selama 18 di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Ama Pangeran insyaallah akan dimakamkan pada hari Selasa (19/8) di makam Gubah Kuta Batu, lokasi pemakaman Kesultanan Kotawaringin,” ujar Gusti Achmad Noor Selamat kepada Tabengan.
Ratusan pelayat diperkirakan akan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang begitu dihormati dan dicintai. Prosesi pemakaman dipastikan akan berlangsung dengan khidmat, diiringi doa dari segenap keluarga besar Kesultanan dan masyarakat yang kehilangan figur pemersatu.
Kepergian putra dari Sultan Kotawaringin ke-14 ini menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga besar Kesultanan, melainkan juga bagi masyarakat Kobar. Semoga teladan, amal kebaikan, serta semangat beliau dalam menjaga marwah budaya dan persaudaraan dapat terus dikenang serta diteruskan oleh generasi berikutnya. Aamiin ya rabbal alamiin. c-uli