PALANGKARAYA/TABENGAN.CO.ID – Pengamat Ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fitria Husnatarina, yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) mengungkapkan dua faktor utama yang diduga menjadi penyebab turunnya daya beli masyarakat.
Menurutnya, kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh satu variabel, melainkan kombinasi dari beberapa faktor ekonomi dan perilaku masyarakat.
Fitria menjelaskan bahwa faktor pertama dan yang paling signifikan adalah penurunan finansial masyarakat, baik dari sisi pendapatan maupun keuntungan.
“Penurunan pendapatan menyebabkan tingkat konsumsi menurun. Penyesuaian terjadi pada kebutuhan dasar, sementara pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan tersier menjadi lebih terbatas,” jelasnya kepada Tabengan, Rabu (10/9).
Ia juga mengaitkan fenomena ini dengan kebijakan pajak. Menurutnya, kenaikan pajak, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bisa menyebabkan daya beli masyarakat menurun jika pendapatan mereka stagnan atau bahkan berkurang.
“Jika pendapatan masyarakat stabil, kenaikan harga akibat PPN mungkin tidak terlalu berdampak. Namun, jika pendapatan menurun dan harga barang naik, ini yang menjadi faktor pendorong penurunan daya beli,” kata Fitria.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa kebutuhan primer akan selalu tetap terbeli, meskipun masyarakat akan cenderung membatasi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
Selain faktor pendapatan, Fitria juga melihat adanya sisi positif dari fenomena penurunan daya beli, yaitu masyarakat yang mulai mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak.
“Ada dugaan lain, bahwa masyarakat sedang menahan dan menyimpan uangnya. Mereka mungkin sedang menunggu dan melihat kondisi ekonomi negara yang belum sepenuhnya stabil,” ujarnya.
Ia menilai, perilaku menahan diri untuk tidak konsumtif ini bisa menjadi pertanda positif bagi pengelolaan keuangan individu. Masyarakat kini lebih berhati-hati dalam berbelanja, khususnya untuk barang-barang sekunder dan tersier.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat menjadi lebih bijak dalam menggunakan uangnya, karena mereka melihat semua peristiwa ekonomi dan berupaya mengamankan keuangan mereka,” pungkasnya.
Dengan demikian, penurunan daya beli yang terjadi saat ini bisa dipengaruhi oleh dua variabel: penurunan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengelola keuangan dengan menahan konsumsi yang tidak esensial. rmp





