PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran resmikan Jalan Salib Catholic Center sekaligus membuka Rapat Kerja Tahunan (Raker) Keuskupan Palangka Raya, di Catholic Center Jalan D.A. Tawa No X Palangka Raya, Selasa (14/10).
Agustiar menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam pembangunan Jalan Salib tersebut.
“Saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, khususnya Keuskupan Palangka Raya, panitia pelaksana, masyarakat, serta para donatur yang telah bekerja keras dan bergotong royong mewujudkan berdirinya Bangunan Jalan Salib ini,” kata Gubernur.
Ia menegaskan, pembangunan Jalan Salib ini tidak hanya menjadi simbol fisik keagamaan, tetapi juga melambangkan nilai-nilai spiritual yang mendalam bagi umat Katolik.
“Peresmian bangunan ini bukan hanya sekadar simbol fisik keagamaan, tetapi juga melambangkan semangat iman, pengorbanan, dan kasih,” ujarnya.
Set Jalan Salib sendiri merupakan rangkaian patung atau relief yang menggambarkan 14 perhentian penting dalam devosi umat Katolik, mulai dari saat Yesus dijatuhi hukuman mati, memanggul salib, jatuh bangun di perjalanan, hingga wafat dan dimakamkan. Visualisasi ini membantu umat untuk merenungkan kembali setiap peristiwa penderitaan dan pengorbanan Sang Juru Selamat.
Catholic Center Palangka Raya tidak hanya menjadi tempat peribadatan, tetapi juga menawarkan wisata rohani melalui fasilitas ziarah seperti Gua Maria, tempat doa, dan area refleksi. Selain itu, kawasan ini dikembangkan dengan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Uskup Keuskupan Palangka Raya, Mgr. Aloysius M Sutrisnaatmaka dalam laporannya menyampaikan, kawasan ini juga memiliki potensi wisata kebudayaan dan ekowisata.
“Tempat ini dibangun dengan harmoni alam. Ada kebun, peternakan, sekolah dengan konsep alam, serta proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” jelas Mgr. Aloysius.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur menegaskan pentingnya semangat toleransi dan persatuan dalam keberagaman masyarakat Kalteng.
“Dengan semangat toleransi dan selalu menjunjung tinggi falsafah Huma Betang serta nilai Belom Bahadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita dapat membangun Bumi Tambun Bungai yang damai, rukun, dan sejahtera,” tutur Gubernur.
Selain peresmian Jalan Salib, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan Keuskupan Palangka Raya. Gubernur menyebut Raker ini memiliki makna strategis untuk memperkuat sinergi dan pelayanan umat.
“Rapat Kerja Tahunan ini merupakan momentum penting untuk mengevaluasi karya pelayanan, menyusun rencana strategis ke depan, serta memperkuat sinergi antar pelayan dan umat,” ujar Agustiar.
Ia berharap, hasil Raker Keuskupan dapat memberikan manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat dan umat Katolik di Kalteng.
“Saya berharap Raker ini dapat menghasilkan program yang konkret, terukur, dan menyentuh langsung kebutuhan umat, serta mampu mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan harmonis,” harapnya.
Menutup sambutannya, Gubernur Agustiar Sabran mengajak seluruh umat dan masyarakat Kalteng untuk terus menumbuhkan semangat toleransi dan persaudaraan antarumat beragama.
“Melalui momentum ini, saya mengajak kita semua untuk terus menjaga persaudaraan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama. Hanya dengan kebersamaan dan rasa saling menghormati, kita dapat mewujudkan Kalimantan Tengah yang damai dan penuh kasih,” pungkasnya. ldw