PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Palangka Raya diduga menjadi korban kekerasan fisik usai menegur seorang pria yang diduga tengah melakukan praktik pelangsiran bahan bakar minyak (BBM) di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palangka Raya pada Jumat (17/10).
Insiden ini sempat terekam dalam video berdurasi 22 detik yang beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria yang mengenakan jaket ojek online berusaha menegur pelangsir dengan nada tenang. Namun, situasi dengan cepat memanas hingga terjadi adu mulut dan aksi saling dorong.
Korban, yang diketahui berinisial W, disebut hanya bermaksud mengingatkan pelaku yang menggunakan sepeda motor berkapasitas besar dan sempat terlibat ketegangan dengan petugas SPBU sebelumnya.
Ketua Penyambung Kopdar Mitra Go-Jek Palangka Raya Gandi Setiawan, membenarkan adanya insiden tersebut saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (20/10).
“Iya,” jawabnya singkat.
Namun Gandi memilih tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kondisi korban maupun kronologi lengkap kejadian tersebut.
“Saat itu hanya terjadi tarik-menarik dan adu mulut. Saya belum bisa berkomentar banyak. Terima kasih,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Rian Permana, mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut, namun pihaknya akan menelusuri insiden kekerasan tersebut.
“Walaikumsalam. Belum ada saya menerima laporan. Nanti kami cek ke piket ya bang,” singkatnya saat dikonfirmasi awak media.
Hingga saat ini, belum diketahui identitas pria yang diduga sebagai pelangsir BBM tersebut. Warganet pun ramai mengecam aksi kekerasan tersebut dan mendesak aparat berwenang untuk segera menindak tegas pelangsiran BBM yang kerap menimbulkan ketegangan di SPBU. mak