+ Presiden, Menteri, Ketua Umum Parpol hingga Masyarakat Diundang
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Ketua Panitia Pelaksana Pesta Pernikahan Putra Gubernur Kalimantan Tengah, Deden Agustiar Sabran dengan pasangannya Bunga, Rahmat Nasution Hamka, memastikan bahwa undangan telah disebarkan secara luas, termasuk kepada Presiden dan para pejabat tinggi negara.
“Yang jelas gini lah, karena yang punya hajatan ini kan Pak Haji Agustiar Sabran. Beliau bukan hanya seorang pribadi, tapi juga sebagai Gubernur Kalimantan Tengah dan Ketua Umum Dewan Adat Dayak. Jadi sebagai etika, apalagi seorang gubernur, ya minimal pasti mengundanglah atasannya, yaitu Presiden, Wakil Presiden Republik Indonesia, para menteri, dan kolegial beliau sebagai mitra-mitra beliau, pasti diundang,” jelas Nasution Hamka saat diwawancarai, Jumat (24/10).
Menurutnya, pengiriman undangan kepada para pejabat negara merupakan bentuk penghormatan dan etika yang lazim dilakukan.
“Yang penting sebagai adab orang timur, kita sudah menjalankan etika itu. Jadi ibaratnya, kepada atasan itu minimal sudah memberitahukan bahwa kita ada hajatan. Itu saja sebenarnya,” ujarnya.
Namun, Nasution menegaskan bahwa inti dari acara ini bukan kemewahan, melainkan kekhidmatan dan kelancaran prosesi adat serta akad nikah.
“Pak Agustiar juga tidak ingin kegiatan ini terlalu menunjukkan kemewahan seperti apa, tapi yang penting hikmatnya. Mengenai undangan kepada para pejabat negara itu merupakan satu bentuk penghormatan kita. Kalau mereka berkesempatan hadir, ya suatu kehormatan bagi kita,” lanjutnya.
Terkait konfirmasi kehadiran para pejabat, Nasution menyebutkan bahwa hingga kini belum ada kepastian penuh.
“Ada beberapa yang sudah mengonfirmasi, tapi saya juga tidak bisa memastikan. Mungkin ada wakil menteri, ada juga sebagian pejabat negara. Presiden sendiri biasanya punya utusan khusus. Pokoknya semua mitra strategis, termasuk dari pemerintah pusat, sudah kita undang,” katanya.
Selain itu, undangan juga disampaikan kepada para ketua umum partai politik.
“Ketua-ketua umum partai politik juga kita undang, karena beliau (Agustiar Sabran) kan diusung oleh partai-partai politik juga, jadi pasti kenal dengan mereka,” ungkapnya.
Untuk pelaksanaan, Nasution menyebutkan bahwa prosesi adat akan dimulai pada Sabtu (25/10) di Huma Betang Eka Tingang Nganderang yang berada di samping Rumah Jabatan Gubernur.
“Besok itu pemenuhan hukum adat, belum pernikahan. Kalau pernikahannya nanti hari Minggu pagi. Akad nikahnya Minggu pagi, siang resepsinya,” jelasnya.
Ia menambahkan, prosesi adat akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, dengan menampilkan perpaduan adat Dayak dan Kesultanan Kotawaringin.
“Jadi adat Dayak secara umum, ditambah dengan adanya Kesultanan Kotawaringin. Kita sinergikan. Kalau Dayak Ngaju itu lawang sekepeng, sedangkan di sana itu namanya Kutamara. Kami kolaborasikan dua-duanya,” ujarnya.
Prosesi adat juga akan diwarnai dengan pencak silat, kuntau, serta ritual Tampung Tawar baik dari adat Dayak maupun Kesultanan. Sementara akad nikah akan dilaksanakan di musala Rumah Jabatan Gubernur pada Minggu (26/10) pukul 08.00 WIB, dan dilanjutkan dengan resepsi di Kalawa Convention Center sekitar pukul 11.00 WIB.
Terkait hiburan, Nasution menyebutkan bahwa ada kemungkinan artis ibu kota turut hadir.
“Katanya Nassar, ya kurang lebihnya lah. Tapi hiburan itu bukan inti acaranya. Acara ini lebih menonjolkan kekhidmatan,” tuturnya.
Panitia juga menyiapkan videotron dan live streaming agar masyarakat yang tidak bisa masuk ke lokasi utama tetap dapat menyaksikan jalannya acara.
“Kalau masyarakat umum ingin hadir melihat, silakan saja. Tapi mohon maaf kalau tempatnya terbatas. Kami siapkan videotron dan juga live streaming,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa meskipun acara bersifat terbuka terbatas, masyarakat diimbau untuk tidak datang tanpa undangan resmi karena keterbatasan ruang.
“Kami ingin terbuka secara umum, tapi juga melihat kapasitas tempat dan kondisi saat ini. Undangan sudah dibagi ke berbagai unsur masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, ormas Dayak, ormas kepemudaan, relawan, semuanya sudah kami akomodir,” terangnya.
Nasution juga menambahkan bahwa tamu tidak diperbolehkan membawa bingkisan atau hadiah.
“Para undangan tidak diperbolehkan membawa bingkisan atau apapun bentuknya, supaya jangan merepotkan panitia. Intinya itu saja,” katanya.
Jumlah undangan yang disebar mencapai puluhan ribu, termasuk undangan umum yang disampaikan secara elektronik.
“Bukan hanya ribuan, mungkin hampir puluhan ribu. Tapi itu sudah termasuk undangan umum juga,” ucapnya.
Untuk wartawan, panitia tidak menyediakan area khusus peliputan.
“Untuk wartawan, mohon maaf, tidak ada ID card atau area khusus. Semua dokumentasi sudah ditangani oleh pihak event organizer. Kalau butuh foto-foto atau video, nanti setelah acara akan disediakan. Silakan datang, tapi jangan melakukan wawancara langsung dengan Pak Gubernur di lokasi,” tegas Nasution.
Ia pun menutup dengan permohonan doa kepada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah.
“Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Kalteng. Kalau pun belum sempat diundang, kami mohon maaf, karena ini keterbatasan tempat. Tapi dari rumah pun, doa restu sudah sangat berarti bagi keluarga besar kami,” pungkasnya.ldw





