PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah (DPD RI Dapil Kalteng) Dr Agustian Teras Narang SH, Senin (17/11/2025), mengunjungi SMA Katolik Petrus Kanisius Palangka Raya.
Mantan Gurbernur Kalteng 2 periode ini mengaku sangat senang dan karenanya mengapresiasi para siswa setempat, yang dengan sikap kritisnya telah menyuarakan soal dinamika nasional terkait Indonesia Gelap, efisensi anggaran, kontrol atas kebijakan pemerintah, relevansi Pancasila dalam kehidupan masyarakat, hingga perilaku perundungan.
”Dalam pemantapan nilai kebangsaan yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, suara mereka disampaikan secara lantang dan tegas pada saya selaku anggota MPR RI dapil Kalteng. Saya gembira dan menaruh harapan atas wawasan serta kepedulian mereka pada isu kebangsaan,” ujar Teras.
Menurutnya, momen dialog ini juga adalah merupakan kesempatan untuk menyampaikan perspektif dirinya, selain aspek kesejarahan dan poin penting nilai kebangsaan dari perspektif lembaga negara MPR RI.
”Saya sungguh berharap, generasi muda Kalteng akan seperti pelajar dari SMA Katolik Petrus Kanisius ini. Punya kepedulian atas perkembanyan sosial dan hidup berbangsa serta bernegara. Terlebih dengan mantap memakai nilai kebangsaan dalam menyimak dan menyikapi sesuatu,” harap Teras.
Dikatakan Teras bahwa nilai kebangsaan adalah nilai pemersatu, sekaligus pendorong negara Indonesia maju. Tanpa nilai kebangsaan yang mengakar dalam diri warga negara, berbagai masalah seperti yang ditanyakan para pelajar ini, akan terus bermunculan.
“Itu sebabnya saya ajak semua pihak khususnya para pelajar untuk memantapkan dan mengamalkan nilai kebangsaan dalam hidup sehari-hari. Termasuk dengan mengawal pembangunan daerah, bangsa, dan negara secara kritis dan konstruktif,” imbuhnya, seraya mengingatkan pelajar dan generasi muda, bahwa sikap kritis tidaklah cukup. Sikap ini haruslah dilandasi oleh semangat memberi kontribusi, serta berpijak pada landasan konstitusional. Berikutnya disampaikan dengan kesantunan serta memperkuat semangat kebersamaan. Ini prinsip 5K yang tak bosan saya sering ingatkan pada generasi muda.
“Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”pungkasnya. ist





