PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya memastikan mahalnya harga LPG 3 kilogram yang dikeluhkan masyarakat tidak terjadi di tingkat pangkalan resmi. Kenaikan harga tersebut dipastikan muncul pada mata rantai distribusi di luar ketentuan, khususnya di tingkat pengecer.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Samsul Rizal menyampaikan, harga LPG bersubsidi di pangkalan telah ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk wilayah Kota Palangka Raya sebesar Rp22.000 per tabung, sedangkan Kecamatan Bukit Batu Rp23.000 per tabung.
“Jika di lapangan ditemukan harga jauh di atas HET, dapat dipastikan itu bukan berasal dari pangkalan resmi. Kenaikan tersebut terjadi di tingkat pengecer yang sebenarnya tidak diperbolehkan dalam sistem distribusi LPG 3 kilogram,” ujarnya rapat pembahasan ketersediaan dan distribusi LPG 3 Kg serta Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digelar di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Kamis (18/12).
Ia menjelaskan, secara aturan LPG 3 Kg hanya boleh disalurkan langsung kepada masyarakat melalui pangkalan resmi. Namun, kondisi di lapangan masih menunjukkan adanya praktik penjualan kembali oleh pengecer akibat tingginya permintaan.
“Seharusnya tidak ada pengecer LPG 3 kilogram, namun kenyataannya masih terjadi karena tingginya kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, lonjakan kebutuhan LPG bersubsidi dipicu oleh meningkatnya aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta tingginya konsumsi masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Situasi ini kerap dimanfaatkan oknum tertentu untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
“Di beberapa tempat harga di tingkat pengecer bahkan bisa mencapai Rp40.000 per tabung. Ini yang sedang kami tekan bersama,” ucapnya.
Sebagai langkah pengendalian, Pemko Palangka Raya telah berkoordinasi dengan Pertamina, aparat kepolisian, agen, dan pangkalan LPG. Salah satu langkah konkret yang disepakati adalah pelaksanaan operasi pasar LPG 3 Kg.
“Operasi pasar akan dilakukan bersama Pertamina dan agen LPG untuk memastikan masyarakat mendapatkan LPG sesuai HET dan distribusinya tepat sasaran,” jelasnya.
Rencana operasi pasar tersebut akan digelar pada 23–24 Desember mendatang, dengan lokasi di sejumlah kelurahan yang tingkat kebutuhannya tergolong tinggi. Setiap hari, operasi pasar akan dilaksanakan di dua titik kelurahan dengan melibatkan pemerintah kelurahan setempat.
Pemko berharap langkah ini dapat menstabilkan harga LPG 3 Kg di pasaran serta mencegah praktik penjualan di luar ketentuan yang merugikan masyarakat. dte





