PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Berkembangnya berbagai hal yang diduga ingin merubah ideologi pancasila Indonesia, mendapat tanggapan dari kalangan DPRD Kalteng.
Wakil rakyat dari Dapil I yang meliputi Palangka Raya, Katingan, dan Gumas Dr P Lantas Sinaga mengatakan, hal itu harus menjadi perhatian semua unsur.
“Kita harapkan pemerintah bahkan pihak berwenang bisa menindaklanjuti persoalan itu, agar tidak meluas dan berpengaruh bagi masyarakat kita,” kata legislator dari Fraksi PDI-P tersebut kepada Tabengan, belum lama ini. Apalagi muncul isu ormas bersangkutan, tengah bergerak dan melakukan aktivitasnya.
Untuk itu, dirinya juga mengimbau, agar masyarakat Palangka Raya tidak terpengaruh dengan idealisme semacam itu.
Pancasila sudah menjadi pedoman dan pegangan masyarakat sebagai bangsa Indonesia yang baik dan benar. Sangat tidak mungkin merubah lambang negara yang diperjuangkan dengan darah serta persatuan bersama itu. “Jangan merubah pancasila seenaknya dengan ideologi lain, itu sama saja melakukan kudeta bagi negara sendiri,” tegas Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalteng itu.
Dirinya menyebut semua yang terkandung di lambang negara, sudah mencakup secara keseluruhan termasuk soal persatuan suku, dasar keagamaan, dan lainnya.
Pria yang dikenal ramah dengan masyarakat dan sesama rekannya tersebut menambahkan, kondisi seperti itu tidak boleh terjadi di Bumi Kalteng. Apa yang menjadi keinginan itu sangat wajar mengingat tingginya toleransi umat beragama serta kerukunan satu sama lain di wilayah itu.
Intinya tidak ada dinding pembatas terhadap sesama masyarakatnya. Secara keseluruhan hidup dalam filosofi huma betang yang terus dijunjung sebagai identitas masyarakat di Kalteng. Yang harus menjadi perhatian, wilayah itu benar-benar menjunjung tinggi kebhinekaan.
Sebut saja sejumlah dasar dari lima pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Anggota Komisi A itu optimis publik di wilayah itu, tidak mudah terpancing dengan provokasi, khususnya adanya tujuan negatif memecah belah persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat.
Apalagi Kalteng sudah dicanangkan sebagai Bumi Pancasila. Tentunya ditambah dengan filosofi budaya yang sangat kental dan kuat. Untuk itu dirinya yakin, adu domba, perpecahan, atau intoleransi bukan tempatnya di Bumi Isen Mulang tersebut. drn