NANGA BULIK/tabengan.co.id – Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober, yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015, di Kabupaten Lamandau, diperingati secara sederhana dan khidmat, di Halaman Kantor Camat Bulik, Selasa (22/10).
Dengan mengenakan baju koko dan sarung bagi santri laki-laki dan baju gamis bagi santri perempuan, ribuan satri nampak antusias mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019.
Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan, Pesantren merupakan laboratorium perdamaian sekaligus sebagai tempat menyemai ajaran Islam yang Rahmatallilalamin.
“Setidaknya ada sembilan dan dasar pesantren sebagai laboratorium perdamaian, yakni kesadaran harmoni dan berbangsa, metode mengaji dan mengkaji, pengabdian, pendidikan kemandirian, gerakan komunitas positif yang subur, lahirnya beragam kelompok diskusi, merawat khasanah kearifan lokal, prinsip maslahat, serta penanaman spiritual,” ungkapnya.
Ditambahkan, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan semata. “Tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Selamat Hari Santri 2019, Santri Indonesia untuk perdamaian Dunia,” cetusnya.
Pada Peringatan Hari Santri Nasional itu, Pemkab Lamandau memberikan insentif kepada 257 Ustad dan Marbot masjid yang ada di Lamandau.
“Insentif ini diberikan kepada 200 Guru ngaji dan 57 Marbot Masjid dan Mushola yang ada di Kabupaten Lamandau. Tujuannya agar para ustadz guru agama ini mampu meningkatkan pemahaman Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada generasi muda Lamandau,” ucap Bupati Hendra. c-kar