PALANGKA RAYA/tabengan.com – Berdasarkan daftar capaian kinerja sektor Perkebunan Provinsi Kalteng 2016-2019, tercatat bahwa tingkat pertumbuhan areal tanaman lada baru 4,53 persen selama 2016-2019. Sedangkan pertumbuhan produksinya baru sekitar 7 persen selama kurang lebih 3 tahun. Padahal Indonesia, sejak dulu terkenal dengan rempahnya, yang mana salah satunya adalah lada.
Menyikapi hal ini, Kadisbun Kalteng, Rawing Rambang mengatakan bahwa memang ada rencana untuk mengembangkan produk lada. Tetapi yang menjadi persoalan masyarakat Kalteng belum banyak yang mengetahui cara budidaya tanaman lada. Selain itu, tanaman lada cukup sulit dalam perawatannya.
“Kita mau, tapi masyarakat belum familiar. Karena lada ini harus familiar bagi orang. Ini penyakitnya banyak, budidayanya agak repot sedikit. Kita tidak bisa memaksakan komoditi itu terhadap masyarakat. Kalau dia tidak mampu, kita malah kena masalah,” ungkap Rawing Rambang, Selasa (19/11).
Ditambahkan Rawing, pihaknya telah memasukkan teknologi cara pembudidayaan lada secara perlahan, agar melalui teknologi tersebut masyarakat bisa mengembangkan lada. Salah satu daerah yang cocok untuk penanaman lada adalah Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
“Dulu pernah berhasil, cocok pada daerah dataran tinggi. Tapi memang sekali lagi, pemeliharaannya agak rumit dikit. Harapan memang lada bisa menjadi alternatif produk andalan, selain sawit dan karet, kopi, dan kakao. Karena akan selalu dibutuhkan sehari-hari oleh rumah tangga,” pungkas dia.dsn