Waspada! Buaya Mantaren Masih Berkeliaran

PULANG PISAU/tabengan.co.id – Pemasangan jebak atau penjerat yang dilakukan oleh Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Polsek Kecamatan Kahayan Hilir, TNI, Polisi Kehutanan, Balakar, Camat Kahayan Hilir, Kepala Desa Mantaren 2, dan masyarakat untuk menangkap buaya yang meresahkan warga setempat, hingga kini belum membuahkan hasil.

Pemasangan jebak itu pun dilakukan di sepanjang Sungai Malang II, Desa Mantaren II, Rey 5-Rey 6-Rey 7 dan Rey 8. Umpan ayam yang dipasang sudah sempat dimangsa buaya, namun hal itu tidak berdampak karena sampai sekarang buaya masih berkeliaran di sepanjang aliran sungai.

“Benar Pak, mulai pagi tadi munculnya, saya tahu sore tadi dan langsung ambil gambarnya,” beber Anton Supardi, tokoh masyarakat desa setempat, Senin (2/3/2020).

Dikatakan Anton, warga sering melihat kemunculan buaya tersebut, dan bahkan buaya sudah makin berani dengan menampakan diri muncul ke permukaan. Parahnya lagi, ada yang naik ke daratan.

Mantan Kepala Desa Mantaren II itu berharap instansi terkait lebih serius menangani, karena keberadaan buaya yang sangat dekat dengan permukiman penduduk ini sudah sangat meresahkan.

“Saya dan warga saya berharap, ada anggaran khusus untuk itu atau kapan perlu adakan sayembara pada warga kita kalau itu diperlukan, siapa yang bisa menangkap dikasih bonus, biar pada semangat dan serius menangani ini,” tegasnya.

Kemunculan buaya ini juga menjadi viral di media sosial Facebook dan menjadi perbincangan, di mana sebelumnya Tim BKSDA sempat menerima anak buaya yang ditangkap warga setempat.

Bahkan dikabarkan, keberadaan anak buaya ini lebih kurang belasan ekor di sekitaran sungai, dan dimungkinkan juga sudah ada yang berkembang biak. Jika dibiarkan, aliran sungai itu menjadi habitat buaya untuk berkembang biak. c-mye