SAMPIT/tabengan.com – Tahun ajaran baru tahun 2020-2021 saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Terkait kegiatan belajar mengajar untuk tahun ajaran baru ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Kotawaringin Timur Suparmadi menegaskan, tidak ada pungutan biaya daftar ulang masuk sekolah. Jika terbukti ada sekolah yang memungut biaya daftar ulang, maka akan ditindak tegas.
“Tidak ada pungutan untuk SD maupun SMP terkait daftar ulang atau pendaftaran masuk sekolah. Hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya pungutan tersebut. Namun, kalau nantinya ada isu atau laporan sekolah yang melakukan pungutan, maka kami akan sidak langsung nantinya,” ujar Suparmadi. Jumat (26/6/2020).
Dia sebetulnya memang sering mendapatkan informasi terkait pungutan tersebut. Namun dari hasil penulusuran, rata-rata yang disebut pungutan itu adalah kebijakan sekolah terkait dengan kebutuhan pakaian yang memang tidak dijual di tempat umum. Seperti seragam batik sekolah maupun pakaian olahraga sekolah.
“Pakaian seragam yang biasanya disuruh membayar di sekolah tersebut seperti seragam batik dan olahraga. Dan itulah yang biasanya dikeluhkan orang tua siswa. Padahal memang untuk kebutuhan siswa, bukan pungutan. Kalau memang ada laporan, tentu kami akan turun langsung ke sekolah. Untuk mencari tahu adanya pungutan tersebut,” kata Suparmadi.
Selain itu, ada juga pembayaran uang komite yang juga dikeluhkan, karena mahal atau lain sebagainya. Dan sebenarnya, uang komite tersebut sudah berdasarkan kesepakatan bersama orangrtua murid, untuk kebutuhan fasilitas atau ruang belajar siswa.
“Seharusnya orang tua siswa sudah tahu dengan adanya uang komite tersebut. Karena harus dirapatkan, dan diputuskan bersama. Jadi kalau ada rapat komite, harus hadir. Agar bisa mengetahui untuk apa saja uang komite tersebut,” terang Suparmadi.
Kendati demikian, pihaknya tentu akan memberikan sanksi jika memang ada pungutan di sekolah. Baik dalam pungutan daftar ulang, ataupun masuk sekolah. c-arb
