PSBB Tahap 2 Belum Jelas, Hj Umi Mastikah: Pemko Fokus Terapkan Instruksi Wali Kota

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id- Wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua di lingkup Kota Palangka Raya belum menemui titik terang tentang realisasi penerapannya. Meskipun begitu, bukan berarti PSBB di Kota Cantik tidak diterapkan.
Terkait hal tersebut, Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan upaya penerapan instruksi Wali Kota Palangka Raya tentang percepatan penanganan Covid-19 di zona merah.
Umi menegaskan, saat ini pihaknya tidak berfokus pada PSBB, namun lebih fokus pada bagaimana cara menekan angka sebaran Covid-19 di Kota Cantik, yang saat ini berada di angka 1,55 berdasarkan kajian Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.
Jadi PSBB, PSKH apapun istilahnya itu hanyalah sebuah cara atau metode untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda suatu daerah, jelas Umi kepada awak media, Kamis (2/7).
Menurutnya, dalam melakukan cara-cara tersebut Pemko tentunya tidak meninggalkan faktor penekanan dan meminimalisir dampak atau risikonya yang sebisa mungkin pihaknya tekan risiko tersebut. Terutama risiko dampak kepada masyarakat. Tapi, meskipun pihaknya menekan risiko tentang kebijakan yang diterapkan, tetap optimistis dapat menurunkan angka sebaran Covid-19 dan membuat Kota Cantik kembali ke zona hijau.
Intinya saat ini Pemko sedang menggalakkan protokol kesehatan dan instruksi Wali Kota Palangka Raya, secara humanis dan secara proaktif di kalangan masyarakat,” tutur Umi.
Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, selama belum dikeluarkannya surat edaran pengganti dari surat instruksi tersebut, maka Pemko akan lebih dulu difokuskan untuk melaksanakan poin-poin dari instruksi yang ada.
Kalau toh nanti penerapan PSBB di Kota Cantik pasti ada pemberitahuan dan diinfokan, jadi harap bersabar dan saat ini instruksi itulah menjadi upaya Pemko dalam menangani sebaran Covid-19. Untuk langkah selanjutnya, kita menjalankan instruksi ini dan melakukan evaluasi berkelanjutan, kata Fairid. rgb