PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Ketua Cabang Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina SKM MKes menyampaikan, pola penyebaran kasus Covid-19 di Kalteng sekarang masih tinggi. Indikator menunjukkan fluktuasi kasus yang bergantian di seluruh 14 kabupaten/kota. Kasus yang meninggi terbaca mulai awal Maret.
“Lalu mencapai puncaknya pada minggu lalu dan minggu ini. Begitu juga puncak kasus kematian puncaknya di minggu lalu dan puncak kasus positif konfirmasi di minggu ini. Semoga setelah PPKM berjalan ini, minggu depan kasusnya menurun. Kita lihat di 3 minggu ke depan barulah bisa disebut melandai,” kata Rini, Rabu(24/3).
Menurut Rini, PPKM bisa dinilai efektif jika tercapai tujuannya, masyarakat patuhi protokol kesehatan, tidak ada kerumunan dan pelaksanaan tracing, testing dan treatment (3T) yang terarah, sehingga tujuan utama PPKM tercapai yakni menurunkan kasus sedikit demi sedikit (melandai) grafik penularan kasus dan menekan kasus positif konfirmasi.
Memberikan penilaian apakah penerapan PPKM ini efektif atau tidak, ketika sudah berjalan. Ketika baru mulai terapkan, tidak bisa dikatakan efektif atau tidak, tetapi dalam penerapannya diawasi apakah masyarakat patuh protokol kesehatan atau tidak, apakah kerumunan sudah tidak ada. Dalam satu sampai dua minggu kemudian dilihat apakah kasus positif dan grafiknya menurun atau tidak, di situ baru bisa nilai dan menyatakan PPKM efektif atau tidak.
Masih menurut Rini, ada dua hal penting yang jadi dasar dalam penerapan PPKM. Pertama, disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat. Kedua, pelaksanaan 3T, regulasi dari pemerintah, rencana tindakan pengendalian sampai pelayanan medis di rumah sakit, laboratorium dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Banyak faktor yang terjadi secara bersamaan contoh, perilaku, ketersediaan sarana prasarana, regulasi, dan lain-lain. Tapi paling penting adalah kesadaran kita semua. Karena virus dibawa oleh orang ke orang lainnya. Ketika kita berkontak dengan orang positif maka kita sudah terpapar,” imbuh Rini.
Dijelaskan Rini, selain penerapan PPKM, pemerintah juga terus berupaya membentuk imunitas di masyarakat dengan melakukan vaksinasi secara bertahap. Menurut ilmu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) maka vaksin sangat penting. Tetapi ada perhitungan tertentu untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
Secara teori 30 persen sampai 60 persen dari seluruh penduduk sudah diimunisasi, maka kekebalan kelompok akan terbentuk. Tetapi harus tetap waspada karena virusnya terus bermutasi baru dan banyak dan penelitian juga masih terus berlangsung.
Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, seharusnya hanya menjadi strategi tambahan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Hal yang lebih penting dilakukan yakni pengetesan, pelacakan kontak, perawatan dan melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment.yml