PALANGKA RAYA/tabengan.co.id- Berdasarkan rilis data Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya per 18 Agustus 2021 dengan sasaran 231.648 jiwa penduduk yang menerima vaksinasi Covid-19, setidaknya sudah 98.162 jiwa atau 42,38 persen penduduk yang divaksin dosis pertama dan 65.896 jiwa atau 28,45 persen yang divaksin dosis kedua.
“Sejauh ini kita masih yang terdepan dalam hal capaian vaksinasi Covid-19 di regional Kalimantan. Sebagai wilayah yang menerapkan PPKM Level 4 sesuai Inmendagri Nomor 31/2021, kita memiliki sasaran vaksinasi paling tinggi sejauh ini daripada wilayah lain,” ungkap Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat dikonfirmasi Tabengan, kemarin.
Satu hal yang turut menjadi perhatian, kata Fairid, saat ini ibu kota Provinsi Kalteng juga menjadi wilayah dengan capaian testing kasus Covid-19 tertinggi pada regional Kalimantan. Sesuai Inmendagri 31/2021, Kota Palangka Raya memiliki target sebanyak 2.912 testing. Per 11 Agustus kemarin, capaian testing di Kota Cantik telah menyentuh angka 699,4 atau 24 persen.
“Sebagaimana arahan Bapak Gubernur Kalteng, kita juga harus memperkuat 3T yakni tracing, treatment dan testing. Khusus testing, perlu terus ditingkatkan terhadap suspek, yaitu mereka yang bergejala, dan juga kontak erat,” jelasnya.
Menurut Fairid, hal tersebut juga akan berdampak pada kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya. Semakin banyak kasus suspek yang mendapatkan testing, maka akan berbanding lurus dengan jumlah kasus yang kemungkinan besar akan menjadi kasus konfirmasi positif.
Positifnya, hal tersebut akan mempermudah tim Satgas untuk melakukan pemetaan wilayah zona sebaran, mempermudah melakukan tracing dan memutus rantai sebaran serta mempermudah pihaknya mengambil kebijakan strategis penanganan.
Di sisi lain, lanjut Fairid, saat ini telah ada pelandaian kasus Covid-19 secara umum. Hal tersebut diketahui usai mengikuti rapat koordinasi bersama dengan pihak Kementerian Kesehatan RI. Diakuinya, hingga saat ini angka konfirmasi positif Covid-19 memang tumbuh. Tapi hal tersebut karena Palangka Raya juga adalah satu-satunya kota di Kalteng dengan testing rate Covid-19 tertinggi.
“Angka kasus positif memang meningkat, tapi kita juga bisa menjaga potivity rate ataupun angka reproduksi efektif. Melandai dalam arti bisa menjaga kondisi stabil. Kita tetap optimis jika kasus Covid-19 akan terus melandai. Tetap ada penambahan kasus, tapi diimbangi peningkatan angka kesembuhan dan total testing, lalu diimbangi penurunan persentase Bed Occupancy Rate (BOR).
“Kita dikatakan melandai dengan tingkat kesembuhan tinggi, tapi ini bukan berarti kita langsung bebas. Tetap ada pengetatan prokes 5M dan program 3T,” pungkas Fairid. rgb/hil