Lalai Prokes, Covid-19 Kembali Meningkat di Kalteng

dr Mikko Uriamapas Ludjen SpOG Mkes, Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Kalteng Rini Fortina SKM Mkes, Humas RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun.

PALANGKARAYA/TABENGAN.CO.IDKasus konfirmasi positif virus Corona perlahan kembali meningkat di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data yang dirilis setiap hari oleh Satgas Covid-19 Kalteng, jumlah penambahan kasus positif harian, Selasa (19/7/2022), sebanyak 26 orang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen SpOG MKes mengatakan, selama ini protokol kesehatan (prokes) tidak ketat seperti awal adanya pandemi. Bahkan, sudah menganggap tidak ada lagi wabah virus Corona.

“Saat ini mungkin karena prokes kita memang di masyarakat agak menurun, anggapan bahwa sudah tidak terjadi pandemi lagi,” kata Mikko, Rabu (20/7/20227).

Menurut Mikko, pemerintah sempat melonggarkan aturan terkait penggunaan masker, namun pemerintah tidak mencabut status pandemi menjadi endemi. Melihat terus naiknya kasus konfirmasi positif harian, maka perlu lagi pengetatan prokes wajib menggunakan masker dan jangan berkumpul sementara ini.

Aturan pemerintah terkait prokes Covid-19 perlu dipatuhi karena kurang lebih 2 tahun ini sudah mulai lalai, termasuk dari tenaga kesehatan itu sendiri mulai buka masker. Ada beberapa tenaga kesehatan dokter di sejumlah rumah sakit terkonfirmasi positif. Di Kota Palangka Raya ada 3 orang menjalani rawat inap.

Selain itu, masih ada pasien dengan gejala Covid-19 yang datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. IDI Kalteng minta tidak meremehkan prokes, meskipun sudah sampai pemerintah mencabut status pandemi menjadi endemi.

Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyanimengakui, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir merangkak naik. Per 19 Juli 2022, tercatat ada 83 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan, baik di rumah sakit ataupun isolasi mandiri.

Menurut Emi, dari data tersebut rata-rata penyebabnya transmisi lokal. Bermula dari seseorang melakukan perjalanan ke luar daerah, lalu menularkan ke keluarganya ataupun lingkungan terdekatnya.

“Dalam 9 hari terakhir, ada penambahan 80 kasus positif. Terbanyak pada tanggal 19 Juli kemarin, ada 20 kasus yang tercatat. Sementara kesembuhan sendiri selama 9 hari terakhir baru ada 41 orang,” kata Emi, Rabu (20/7).

Menurut wanita yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kota Palangka Raya ini, meningkatnya kasus saat ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, masyarakat mulai abai terhadap ketaatan menjalani prokes seperti memakai masker dan mencuci tangan, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas yang berpotensi terjadi titik sebaran Covid-19.

“Tingkat kepatuhan masyarakat saat ini sudah mulai menurun sejak kasus Covid-19 berkurang signifikan beberapa bulan terakhir. Bisa kita temui masyarakat yang mulai jarang memakai masker dan mencuci tangan usai beraktivitas. Kita akan evaluasi kembali serta melakukan sosialisasi dan edukasi kembali di masyarakat,” ungkapnya.

Faktor kedua, lanjut Emi, capaian vaksin booster di masyarakat ternyata masih berkisar pada angka 35 persen dan masih jauh di bawah target. Hal tersebut memicu tak meratanya kekebalan tubuh masyarakat dari serangan virus Covid-19.

“Vaksin 1 dan 2 di Kota Palangka Raya saat ini sudah sesuai target. Bahkan melebihinya. Namun, yang masih rendah vaksin booster 35 persen. Pemko berkomitmen terus menggencarkan kembali vaksinasi dosis 3 atau booster untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan,” imbuhnya.

Emi menyebut wilayah kelurahan yang masih berstatus zona merah Covid-19 antara lain Menteng, Langkai, Palangka, Bukit Tunggal dan Panarung. Zona kuning berada di Kelurahan Sabaru dan Pahandut. Dan 23 kelurahan lainnya di Kota Cantik masih dalam zona hijau atau berisiko rendah Covid-19.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Kalteng Rini Fortina SKM Mkes menyampaikan, melihat data penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng sebaiknya mempertimbangkan tindakan pengendalian agar jumlahnya tidak bertambah signifikan.

“Indikasi potensi penularan, kecepatan penularan, jumlah kasus, positif rate sudah semakin meningkat dalam 4 periode berturut-turut. Indikator perawatan mulai meningkat walaupun walaupun rumah sakit dan Puskesmas masih aman,” kata Rini.

Selain itu, perhitungan zona risiko semakin mendekati zona sedang, sehingga jauh lebih baik apabila melakukan pencegahan sedini mungkin. Untuk saat ini indikator kematian masih terkendali dengan baik.

Siaga Ruang Perawatan

Sementara itu, Humas RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun menyatakan, meski dalam beberapa hari terakhir ada peningkatan kasus Covid-19, namun pihaknya dalam 2 minggu ini belum ada menangani satupun kasus konfirmasi positif Covid-19, baik yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

“Tampaknya memang peningkatan kasus belakangan ini ditangani oleh pihak rumah sakit lainnya yang ada di Kota Palangka Raya,” ungkap Hendra.

Meskipun tidak ada menangani kasus Covid-19, pihak RSUD Kota Palangka Raya masih menyiagakan seluruh pelayanan Poli Covid-19 selama 24 jam penuh, beserta dengan fasilitas rawat inap berupa ruang isolasi dengan daya tampung 5 tempat tidur.

“Semuanya didukung oleh tenaga kesehatan, obat-obatan dan oksigen yang masih sangat memadai. Bila ada kasus baru, kami rasa RSUD Kota Palangka Raya sudah siap. Tapi saya berharap agar lonjakan kasus ini tidak semakin bertambah lagi,” pungkasnya. rgb/yml