Jembatan Sungai Katingan Sudah Bisa Dilewati

Jembatan Sungai Katingan Sudah Bisa Dilewati
TABENGAN/ARIS MUNANDAR SUDAH DIPERBAIKI- Jembatan Sungai Katingan sudah bisa dilalui seperti biasa, karena telah dipasang beberapa besi baja lebar dan tebal oleh BJN Wilayah Kalteng, sejak Selasa (31/1) malam.

KATINGAN/TABENGAN.CO.ID-Jembatan Sungai Katingan yang menghubungkan Kasongan dan Kasongan Seberang, Kecamatan Katingan, yang sebelumnya sempat heboh di media sosial lantaran ada sebagian titik keretakan atau berlubang, kini sudah ditanggulangi oleh Balai Jalan Nasional (BJN) Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Katingan Christian Rain melalui Kepala Bidang (Kabid) Binamarga, Eka saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (1/2) siang, membenarkan hal tersebut.

Menurut Eka, kewenangan perbaikan jalan dan jembatan yang klasifikasinya nasional berada di BJN Wilayah Kalteng. Namun demikian, jika ditemui kerusakan jalan atau jembatan lintas yang masuk di wilayah Kabupaten Katingan, secara moral Dinas PUPR Kabupaten Katingan, otomatis ikut bertanggung jawab.

Oleh karena itu, lanjutnya, ketika ditemui adanya keretakan atau lubang jalan di atas Jembatan Sungai Katingan tersebut, begitu mendapat informasi dari masyarakat, PUPR Kabupaten Katingan, jelas Eka, langsung berkoordinasi dengan BJN Wilayah Kalteng yang berkantor di Jalan Tjilik Riwut km 2,5 Palangka Raya.

Saat koordinasi, awalnya pihak BJN meminta kepada Dinas PUPR Kabupaten Katingan agar bisa melakukan perbaikan dengan cara menutup lubang tersebut.

“Namun, setelah kita turun ke lapangan, ternyata tidak bisa ditutup seperti biasa,” kata Eka.

Karena tidak bisa dengan hanya menutup saja, maka pihak BJN langsung turun ke lapangan pada Selasa (31/1) siang itu juga. Setelah dianalisa, akhirnya Selasa (31/1) malam, langsung ditangani dengan cara menutup lubang tersebut dengan plat las baja yang tebal.

“Sehingga, Rabu (1/2) pagi tadi sudah bisa dilewati,” ujarnya.

Dijelaskan, saat penanganan pada malam itu, pihak Dinas Perhubungan dan Perikanan (Dishubkan) Katingan dan Satlantas Polres Katingan juga ikut turun membantu. Terutama dalam hal mengatur dan memberikan pengamanan kepada pengguna jalan.

“Sehingga alur lalu lintas di jembatan yang sudah berusia 30 tahun lebih itu bisa aman dan lancar,” terangnya.

Di tempat terpisah, Kasat Lantas Polres Katingan Iptu Hariyanto saat dikonfirmasi membenarkan, dirinya bersama personelnya ikut mengatur alur lalu lintas di jembatan tersebut sambil mengingatkan kepada pengendara agar berhati-hati ketika melewati jembatan tersebut.

Alhamdulillah, dari tadi malam  hingga pagi hari ini, jembatan tersebut sudah bisa dilalui dengan lancar seperti biasa,” kata Iptu Hariyanto.

Kendati sudah bisa dilintasi dengan lancar, namun ia tetap mengingatkan kepada semua pengendara, baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat agar berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya.

Sementara itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) BPJN Wilayah Kalteng, Tirta Jaya membenarkan telah terjadi kerusakan pada Jembatan Sei Katingan. Petugas sudah dikerahkan untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas, dan dari BPJN sendiri segera melakukan perbaikan. Kerusakan yang terjadi berupa kerusakan pada lantai beton.

Penanganannya, jelas Tirta Jaya, sekarang ini masih bersifat sementara atau darurat. Ke depan direncanakan, jembatan yang memang perlu dilakukan penanganan bersifat permanen akan dilaksanakan. Sekarang ini, minimal aman dan nyaman untuk dilalui.

“Kerusakan sepanjang 5 meter tersebut, sementara ini dilakukan penanganan secara darurat, dengan menggunakan plat besi. Kita ingin jembatan dapat dilalui, tapi tetap aman. Sementara itu, penanganan darurat inilah yang dapat dilakukan. Penanganan akan dilakukan secara permanen, menunggu seluruh material terkumpul,” kata Tirta Jaya, Rabu (1/2).

Menurut dia, kerusakan yang terjadi pada Jembatan Sei Katingan sangat mungkin terjadi. Penyebab utama tentu saja usia jembatan. Jembatan Sei Katingan sudah berusia 38 tahun, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan dan penanganan. Hanya saja, tonase yang tidak terkontrol menambah proses kerusakan semakin cepat.

Selain itu, ungkap Tirta Jaya, Jembatan Sei Katingan dilalui oleh kendaraan dengan jumlah yang sangat tinggi. Artinya, mobilitas yang menggunakan jembatan ini sangat besar, sehingga jembatan akan lebih cepat mengalami kerusakan. c-dar/ded