Ekobis  

Angkot dan Ambulans Perlu Didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat

PELAYANAN TERBAIK-Tampak sebuah SPBU sedang melayani konsumen.FOTO/ISTIMEWA

SAMARINDA/TABENGAN.CO.ID-PT Pertamina (Persero) mengimbau warga agar mendaftarkan seluruh kendaraan mereka dalam Program Subsidi Tepat, sekalipun kendaraan itu adalah kendaraan angkutan umum maupun ambulans. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi dengan berkamuflase menjadi angkutan umum oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

_Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional_ Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, angkutan umum dan ambulans masuk dalam daftar kendaraan yang bisa menggunakan BBM bersubsidi. Hal ini mengacu pada aturan BPH Migas. Namun untuk mencegah kecurangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dia mengimbau, angkutan umum dan ambulans tetap didaftarkan dalam program Subsidi Tepat. Sehingga dalam transaksi pembelian BBM di SPBU tetap harus menggunakan _QR Code._

“Kami tidak ingin ada yang terjadi di lapangan ya. Tapi terkadang ada bentuknya (kendaraan) apa, ternyata berbeda. Ini yang kita kita hindari,” kata Arya.

Dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, semua jenis kendaraan untuk pelayanan umum, antara lain mobil ambulans, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran, dan mobil pengangkut sampah bisa mengonsumsi BBM bersubsidi. Mobil angkutan orang dan barang juga termasuk kendaraan yang layak mendapatkan subsidi energi. Meskipun demikian, Arya berharap kendaraan-kendaraan khusus atau kategori pengecualian itu tetap didaftarkan pada Program Subsidi Tepat.

Untuk mendapatkan _QR Code_, warga harus mendaftar melalui _website_ subsiditepat.mypertamina.id. Namun jika mengalami kesulitan, maka warga dapat mendatangi SPBU terdekat untuk mendapatkan bantuan dari petugas Pertamina.

“Kalau bisa mereka tetap mendaftarkan kendaraan mereka, untuk mendapatkan _QR Code_. Untuk kendaraan umum atau khusus, pasti akan terlihat data-datanya. Data itu kami sinkronkan dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian,” ujarnya.

Pelaksanaan uji coba _full cycle_ Program Subsidi Tepat dengan penggunaan _QR Code_ untuk solar bersubsidi sudah berjalan di beberapa daerah di Sumatera dan Jawa. Penerapan di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur dimulai pada 28 Maret 2023 lalu, terutama di dua kota, Balikpapan dan Samarinda.

“Kalau untuk penerapannya di Kaltim, kita akan lihat bagaimana ke depannya. Yang kelas, kalau tidak memiliki _QR Code_, warga maksimal hanya mendapatkan 20 liter solar bersubsidi per hari. Sementara jika memiliki QR Code, mengikuti aturan BPH Migas bisa sampai 200 liter per hari, tergantung jenis kendaraannya,” ujarnya.

Berdasarkan data lembaga survei independen, ternyata tidak banyak responden yang tahu bahwa Biosolar masuk BBM yang disubsidi Pemerintah. Hanya 4,5% responden yang faham. Survei juga menunjukkan bahwa nelayan dan petani, supir jasa transportasi online dan pengusaha UMKM menjadi kelompok yang paling dinilai berhak menikmati BBM bersubsidi. Survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 2400 pengendara bermotor di 34 Provinsi pada 28 Nov-13 Desember 2022.##