Dilarang Bangun Rumah Eks Kebakaran di Flamboyan Bawah

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Hingga kini proses penyelidikan masih dilakukan Polsek Pahandut, Polresta Palangka Raya guna mengetahui pasti penyebab kebakaran di Flamboyan Bawah, Jalan Ahmad Yani Gang Kahanjak. Lokasi barak yang diduga sebagai tempat awal mula api telah dipasang garis pembatas untuk kepentingan penyelidikan.

Olah TKP dilakukan oleh Unit Inafis Polresta Palangka Raya pada lokasi kebakaran di kompleks permukiman Flamboyan Bawah RT 4/RW VIII, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (2/8) pagi.

Dimulai sekitar pukul 08.30 WIB, kegiatan olah TKP turut disaksikan Wakapolsek Pahandut AKP Suharno beserta Kanit Reskrim dan juga Drs Silama Kalana selaku Ketua RT bersama warga setempat, yang berlangsung hingga pukul 09.30 WIB.

“Berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kebakaran di kompleks permukiman Flamboyan Bawah yang terjadi pada Hari Selasa kemarin diduga akibat korsleting atau hubungan pendek arus listrik dari salah satu rumah warga yang juga menjadi korbannya,” ungkap Wakapolsek.

AKP Suharno menjelaskan, dugaan tersebut berdasarkan dari hasil pengumpulan keterangan warga setempat dan beberapa barang bukti yang ditemukan oleh Unit Inafis Polresta Palangka Raya pada sekitar TKP kebakaran.

“Dari lokasi bangunan rumah yang diduga sebagai sumber munculnya api, Unit Inafis Polresta Palangka Raya berhasil menemukan barang bukti berupa rice cooker, kompor gas beserta selang regulator hingga abu dan arang bekas kebakaran,” jelasnya.

Dari keterangan pihak penghuni rumah tersebut, sebelum terjadinya peristiwa kebakaran ia dan anaknya meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk membeli jajanan kecil pada sebuah warung yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Dia mengungkapkan, rumah ditinggalkan dalam keadaan kosong, dengan kondisi di dalamnya terdapat rice cooker yang masih tersambung ke arus listrik serta kompor gas dan kipas angin yang saat itu sedang tidak menyala.

“Masih  dugaan sementara, yang tentunya kami pun masih menunggu hasil dari pemeriksaan terhadap beberapa barang bukti yang telah ditemukan dan penyelidikan lebih lanjut dari Unit Inafis,” terangnya.

Kawasan Jalur Hijau

Terpisah, Kepala Bidang  Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan, berdasarkan data yang diinput jumlah warga terdampak ada 46 Kepala Keluarga (KK).

Hal yang dilakukan BPBD saat ini, selain pemeriksaan kesehatan juga menyiapkan dapur umum yang akan dilaksanakan sore ini.

“Kita masih melakukan penyortiran pakaian layak pakai. Penampungan akan dibuka sampai 4-5 hari ke depan. Melihat kondisi di lokasi apakah bisa kembali ke sana. Tunggu kebijakan dari pimpinan,” ucapnya.

Sementara Lurah Langkai Sriwanti menerangkan, pasca kebakaran tersebut pihaknya tidak akan memperbolehkan warga untuk membangun rumah di wilayah tersebut. Mengingat kawasan tersebut merupakan jalur hijau.

“Lokasi itu kawasan jalur hijau, jadi tidak akan diperbolehkan lagi membangun di sana. Kami berharap Pemko bisa melakukan relokasi secepatnya untuk warga di sana,” harapnya.

Sementara, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menjelaskan, saat ini pihaknya bersama instansi terkait sedang melakukan pendataan terhadap warga masyarakat terdampak kebakaran di Flamboyan Bawah, untuk selanjutnya mengambil langkah tepat dalam menangani persoalan tersebut, Rabu (2/8).

“Jadi memang untuk penanganan keluarga yang musibah kebakaran tadi, kita memang melakukan pendataan. Jadi saat ini yang kita perlukan adalah data dan sore rencana kita akan rapatkan bersama dengan Plh Sekda untuk langkah-langkah selanjutnya, apa yang harus Pemerintah Kota lakukan untuk penanganan keluarga musibah korban kebakaran. Jadi sore ini, sudah tahu langkah-langkah yang mau diambil,” bebernya.

Emi menjelaskan, langkah pertama sekali dalam menghadapi kondisi musibah kebutuhan dasar korban terdampak yang didahulukan.

Sebagaimana diketahui, sekitar 33 KK dan 150 jiwa kehilangan tempat tinggal, karena itu pertama-tama yang pemerintah lakukan menampung mereka di satu titik yang aman dan saat ini mereka semua tertampung di GOR KONI Kota Palangka Raya.

Kemudian juga hal mendasar lainnya adalah makanan atau dapur umum. Jadi warga masyarakat yang sudah ditampung bisa diberikan makan. Tidak ketinggalan kebutuhan sandangnya atau pakaian.

“Penyiapan sandang, pangan dan papan. Kita menerima donasi bantuan-bantuan pada warga masyarakat berupa pakaian, mukena, sajadah dan sebagainya. Seperti pakaian layak pakai, itu yang saat ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya,” imbuhnya.

Emi mempertegas dalam hal bantuan-bantuan harus berkordinasi dengan Dinas Sosial, Perkimtan dan  Bappeda. Jadi secara keseluruhan instansi atau dinas-dinas terkait harus bersinergi di dalamnya dan dalam hal pengambilan keputusan untuk bagaimana selanjutnya untuk keluarga korban.
BPBD sendiri telah memberikan bantuan sejak peristiwa kebakaran tersebut dalam sembako, susu beruang, susu untuk anak-anak, biskuit, selimut, matras dan terpal untuk tempat tinggal para warga terdampak.

“Dari tadi malam begitu kejadian kita langsung berkordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk segera melakukan pengecekan dan pengobatan kepada warga masyarakat terdampak kebakaran,” katanya. fwa/dsn