+ Generasi Milenial Jangan Malu Jadi Petani
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Tidak bisa dipungkiri, banyak kalangan milenial yang belum memikirkan bidang pertanian sebagai sumber mata pencaharian untuk masa depan mereka.
Ir. Timerasi Labat, M.Si, M,Pd, sebagai mantan dosen Fakultas Pertanian UPR dalam diskusinya dengan beberapa ketua kelompok tani di Kecamatan Bukit Batu Tangkiling, Palangka Raya, baru baru ini mengajak mereka untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasiskan pertanian, khususnya untuk kalangan milenial.
“Petani milenial bisa mencoba mengembangkan banyak sekali tanaman yang bernilai ekonomis, misalnya durian yang harga jualnya sangat menggiurkan atau membudidayakan jagung dan kedelai yang saat ini masih diimport dari negara lain,” jelas Labat.
Labat juga memberi contoh lain, beras yang ditanam di dataran tinggi ada yang rasanya sangat enak. Jenis ini sudah terbukti dapat tumbuh dengan baik di daerah Loksado, Kalimantan Selatan yang geografis dan tipikal lahannya banyak kemiripan dengan daerah kita di Kalimantan Tengah.
“Jenis beras ini juga sudah dibudidayakan masyarakat di Kecamatan Kayan, Kalimantan Utara, yang hasil panennya memiliki kualitas yang sangat baik dan ketika dijual ke negara tetangga Serawak dan Brunai, harganya mencapai Rp60 ribu/kilogram,“ kata Labat
Sementara itu, salah satu tokoh dayak, yang juga mantan Bupati Gunung Mas, Drs Djudae Anom menyambut baik tantangan Labat untuk kaum Milenial tersebut, karena inilah saat yang tepat untuk kaum Milenial terjun ke dunia pertanian.
“Jika nantinya Labat bisa maju dan terpilih menjadi Wakil Gubernur Kalteng, saya meyakini, bidang pertanian akan semakin maju di Kalteng, karena hal itu bisa terealisasi melalui pemikiran yang cerdas, yang dikeluarkan Labat,“ kata djudae
Diberitakan sebelumnya, sebagai salah satu Putra terbaik suku Dayak, Ir. Timerasi Labat, M.Si.,M.Pd, yang pernah puluhan tahun menjadi Dosen Fakultas Pertanian, di Universitas Palangka Raya, merasa terpanggil untuk menyejahterakan masyarakat Kalimantan Tengah.
Kerinduan Bapak satu anak, yang rindu untuk membawa perubahan Kalteng yang lebih baik sangat didukung oleh tokoh-tokoh Dayak, seperti Nahason Taway, mantan Wakil Gubernur kalteng, Yudae Anom, Mantan Bupati Gunung Mas, Talinting Tupak, Mantan Wakil Bupati Kapuas, Darius Dupa, mantan wakil Bupati Pulang Pisau, Napa J. Awat, Mantan Rektor UPR yang juga tokoh Dayak Katingan, Erent Patianom, Tokoh Dayak Barito, dan Mutiara Usop, tokoh perempuan Kalteng, serta banyak tokoh dari Nusa Tenggara Timur, Manado, Sanger Talaut dan Toraja.
Kepada Wartawan, Timerasi Labat mengatakan, awalnya bukan dirinya yang hendak ikut berkompetisi dalam Pilkada Kalteng tahun 2024, namun ia didatangi para tokoh Dayak, yang meminta ia maju sebagai Wakil Gubernur Kalteng.
“Bersama para tokoh Dayak tersebut, saya diajak bertemu dengan dua tokoh Dayak yang sangat berpengaruh di Kalteng, dan Beliau menyatakan kepada Saya untuk bersiap-siap maju dalam Pilkada 2024,“ tegas Labat.dor/bb