SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengatakan, di wilayah ini masih ditemui sebanyak enam Kecamatan yang belum melakukan konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji. Enam Kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.
“Saya telah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI untuk menyampaikan usulan konversi 6 Kecamatan yang masih mendapat kuota minyak tanah. Karena memang pada kenyataannya masyarakat sudah beralih secara mandiri menggunakan lpg tabung 3 kilogram,” ujarnya, Rabu (6/9/2023).
Dirinya berharap konversi minyak tanah ke gas elpiji dapat terealisasi di tahun ini untuk di enam Kecamatan yang belum melaksanakan konversi. Selain itu dirinya juga fokus untuk mengusulkan penambahan kuota elpiji di wilayah ini untuk di Kotim.
Menurutnya permasalahan pendistribusian gas elpiji di masyarakat masih belum merata. Untuk itu dirinya ingin melakukan evaluasi terkait hal tersebut terutama untuk jalur distribusi gas elpiji baik di wilayah perkotaan maupun di Kecamatan.
“Termasuk untuk penetapan harga eceran tertinggi kita akan melakukan evaluasi besaran nilai harga eceran tertinggi apalagi terpantau penjualan elpiji di wilayah perkotaan mencapai Rp 40.000 sampai Rp45.000 per tabung melon,” katanya .
Kedepan Halikinnor juga berencana untuk melibatkan bumdes untuk menyalurkan gas elpiji ke wilayah desa-desa yang ada di Kotim. Menurutnya Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi dengan harga yang wajar. (MS)