403 Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen

403 Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen
ILUSTRASI GAGAL PANEN

*BPBD Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca di Kalteng

SAMPIT/TABENGAN.CO.IDSebanyak 403 hektare lahan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami puso atau gagal panen. Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita mengatakan, ratusan hektare lahan pertanian yang gagal panen tersebut karena mengalami kekeringan saat musim kemarau.

“Dua kecamatan yang lahan pertanian dengan komoditi padi mengalami gagal panen, yakni di Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut,” ujarnya, Minggu (7/10).

Sepnita menyebut berdasarkan pengamatan pihaknya mulai 16 sampai 30 September 2023, luas lahan pertanian padi di Kecamatan Teluk Sampit luas tanam seluas 655 hektare dengan varietas Inpari 32. Kemudian di Kecamatan Pulau Hanaut luas tanam 77 hektare dengan varietas unggul.

Tanaman padi di dua kecamatan ini, menurut Sepnita, terkena serangan organisme pengganggu tanaman karena musim kemarau.

“Biasanya organisme pengganggu tanaman ini lebih cepat penyebarannya ketika musim kemarau, sehingga menyebabkan puso,” jelasnya.

Karena kondisi tersebut, lanjut Sepnita, pihaknya biasa akan memberikan bantuan berupa bibit benih kepada para kelompok tani yang mengalami puso. Bahkan jika luasan pertanian yang mengalami puso cukup luas, pihaknya juga akan meminta bantuan bibit benih padi langsung dari Pemerintah Pusat.

“Kalau kerugian yang dialami petani saya tidak tahu berapa persisnya. Namun dari pemerintah daerah kita upayakan nantinya akan memberikan bantuan berupa benih untuk ditabur saat masa tanam nantinya,” terangnya.

Hujan Buatan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat efek dari teknologi modifikasi cuaca (TMC), berupa hujan buatan yang meliputi wilayah Kalteng.

Plt Kepala BP-BPK Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, kegiatan TMC pada Sabtu, 7 Oktober 2023 dilaksanakan di Kabupaten Gunung Mas, Palangka Raya, Katingan dan Kapuas.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan sekira pukul 09.26 hingga 11.26 WIB,” ujarnya, Sabtu (7/10).

Sementara itu, TNI AU Lanud Iskandar Pangkalan Bun atau Satgas Udara Isa mengatakan, kegiatan TMC tersebut dilaksanakan menyusul laporan dari BMKG terkait adanya potensi hujan sejak 4-8 Oktober di sejumlah wilayah Indonesia.

“TMC memang bisa dilaksanakan jika ada potensi hujan atau bibit awan yang bisa disemai untuk menghasilkan hujan buatan,” katanya.

Ia mengungkapkan, adapun target TMC di Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kapuas dan Kota Palangka Raya. Bahan semai CaCl2 1.500 liter.

“Terkait hujan tergantung angin, misalkan ditabur di Kotim nanti bisa yang hujan Katingan, tergantung angin bergerak ke mana. Ini adalah yang ke-5 kalinya,” katanya.

Adapun tujuan dari program TMC tentunya untuk mengatasi musibah karhutla disusul dengan kabut asap yang belakangan ini melanda wilayah Kalteng. ldw/c-may