PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Batalnya keberangkatan Tim Sepak Bola U-16 Palangka Raya United FC ke Thailand dalam rangka mengikuti ASC Super Copa, berdampak pada kekecewaan tim, khususnya para pemain, manajer dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Bagaimana tidak kecewa, setelah melalui berbagai latihan intensif, serta menjuarai ajang nasional bergengsi dan menyisihkan negara lain sebagai perwakilan Indonesia, kini tim tersebut harus menerima kenyataan pahit. Tidak bisa berangkat karena terkendala biaya.
Hal itu diungkapkan Humas sekaligus Manajer Palangka Raya United Lesliani, yang menuturkan anak-anak merasa kecewa dengan kondisi yang ada.
“Intinya anak-anak kecewa. Padahal saya juga baru dari Imigrasi mengambil paspor, namun ternyata tetap tidak bisa berangkat. Padahal tinggal menghitung hari saja, ya sepertinya kita kehilangan harapan sudah,” ujarnya kepada Tabengan, Selasa (17/10).
Ditambahkan, dirinya juga tidak menampik masih menunggu bantuan ataupun perhatian dari pemerintah, khususnya unsur-unsur yang membidangi, apabila ada respons positif untuk memberikan bantuan terkait keberangkatan tersebut. Apalagi seandainya hal itu bisa diwujudkan, sebelum memasuki hari H pada 20 Oktober mendatang.
Ketika disinggung terkait kekecewaan yang ada, dirinya menuturkan adanya prestasi maupun talenta pada tim Palangka Raya United FC sendiri, ke depannya akan sulit ditemukan. Bisa dikatakan saat ini adalah momen terbaik bagi anak-anak, dalam menunjukkan kemampuannya, serta membuktikan diri memiliki potensi dalam mengharumkan nama negara, khususnya daerah sendiri.
Menyangkut bantuan, Lesli mengungkapkan, pihaknya memang telah mengajukan proposal sejak jauh-jauh hari, khususnya kepada jajaran yang membidangi, yaitu PSSI Kalteng.
“Kita sudah mengajukan proposal untuk bantuan keberangkatan, kemungkinan sudah diterima jajaran PSSI. Namun, sampai saat ini masih belum ada konfirmasi atau pemanggilan terkait itu kepada kami,” keluhnya.
Padahal, berharap melalui pengajuan itu, dirinya bersama anak-anak bisa berkoordinasi dengan PSSI dan tentunya memberikan ruang bagi timnya, dalam berkonsultasi hingga berkeluh kesah, sebagai wadah di lingkup olahraga sepak bola. Untuk itu ia sangat mengharapkan agar hal semacam ini tidak terulang lagi, khususnya bagi tim ataupun atlet yang ada di Kalteng.
“Berilah perhatian yang optimal kepada atlet kita di Kalteng, khususnya generasi muda yang memang berpotensi sangat baik dalam bidang olahraga. Seperti anak-anak pemain tim Palangka Raya United FC ini, adalah generasi muda yang memiliki nilai lebih dalam membawa nama daerah,” pungkasnya.
Tim Palangka Raya United FC gagal berangkat ke Thailand dalam rangka mengikuti ajang ASC Super Copa, yang mewakili Indonesia bertanding bersama negara-negara lain. Tim tersebut sebelumnya juga sempat menjuarai Piala Suratin pada 2022 silam, serta baru saja memboyong piala juara pertama, menyisihkan Thailand, Singapura dan Filipina pada ajang terkait, yang membawa timnya berhak mewakili Indonesia di Thailand 20 Oktober mendatang. drn