
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Hampir 2 pekan terakhir, daging ayam ras mengalami kenaikan harga cukup tinggi, mencapai Rp40 ribu hingga Rp41 ribu/kg di pasar atau kios sayur di seputaran Kota Palangka Raya.
Kondisi ini cukup memberatkan bagi masyarakat, terutama para pelaku usaha kuliner ataupun rumah tangga masyarakat pada khususnya.
Ketua Peternak Unggas Palangka Raya Andi Bustam mengakui adanya kenaikan harga daging ayam ras di pasaran. Menurutnya, jika melihat dari stok daging ayam di peternak lokal Palangka Raya, masih tidak ada peningkatan harga, berkisar Rp27 ribu per kilogram di kandang.
“Setelah dilakukan pemotongan dan lainnya, seharusnya harga daging ayam ras hanya berkisar Rp36 hingga Rp37 ribu per kilogram. Hanya saja karena ada kemacetan jalan di wilayah Tumbang Nusa dan Kameloh Baru, mau tidak mau turut memengaruhi peningkatan harga,” katanya saat dihubungi Tabengan, Rabu (18/10).
Andi lebih jauh menjelaskan, pasokan daging ayam ras di Palangka Raya, sebagian besar berasal dari wilayah Jabiren, Pulang Pisau, Kapuas, dan daerah sekitarnya.
Dengan adanya fenomena kemacetan jalan di wilayah Tumbang Nusa, membuat distribusi daging ayam ras ke Kota Palangka Raya ikut tersendat.
“Seharusnya jam 9-10 malam, ayam dari luar Palangka Raya sudah sampai. Kemudian jam 12 disembelih di rumah pemotongan, sehingga jam 2 pagi ayam sudah siap di lapak-lapak penjual. Akibat kemacetan tersebut, tentunya semua jadi mundur. Belum lagi risiko ayam banyak mati di jalan karena antre berjam-jam,” ungkapnya.
Karena itu, Andi sangat berharap pemerintah dapat merencanakan secara baik saat melaksanakan pemeliharaan jalan guna menghindari terjadinya kemacetan panjang seperti saat ini.
“Kami tentu saja sangat mendukung program pemeliharaan jalan yang dilakukan Pemerintah karena itu tentu saja mendukung kelancaran distribusi barang. Namun ke depan baiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung 2 sisi jalan seperti sekarang, sehingga akibatkan kemacetan,” ucap Andi.
Diketahui, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya, pasokan ayam yang ada juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Katingan dan sekitarnya, bahkan sebagian wilayah Kabupaten Kotim (Kota Sampit).
Sehingga dengan adanya kemacetan jalan tentu sangat berpengaruh, tidak hanya pada harga daging ayam ras juga kelancaran pasokannya.
Sementara itu, Doddy, staf UPTD Pasar Kahayan mengatakan, harga daging ayam ras alami kenaikan cukup tinggi hingga Rp42 ribu/kg, terjadi lebih dari sepekan. Namun untuk animo pembeli, diakuinya masih tinggi karena kebutuhan terhadap daging ayam ras yang tinggi.
“Harga daging ayam ras sempat mencapai Rp42 ribu per kilogram. Namun minat pembeli di Pasar Kahayan masih normal karena memang kebutuhan,” kata Doddy. rca





