
PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID- Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Kalimantan Tengah, 7-9 November 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalteng dan dibuka langsung Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana, Selasa (7/11/2023).
Kegiatan FTBI merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah, yang kemudian dilanjutkan pada rangkaian akhir kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yaitu kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).
FTBI Tingkat Provinsi Kalteng ini ikuti oleh Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai tuan rumah. Dalam kegiatan ini ada 6 cabang lomba, yaitu Lomba Seloka, Mendongeng, Menulis Cerpen, Menulis Puisi, Komedi Tunggal dan Pidato untuk tingkat SD dan SLTP.
Asisten I Setda Kobar Drs. Tengku Alisyahbana dalam sambutannya mengatakan, revitalisasi bahasa daerah penting untuk dilakukan demi menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, juga sebagai promosi kepada generasi muda.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kobar kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah atas segala upaya sehingga kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini bisa terselenggara. Kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan bahasa daerah, dengan harapan tidak punah,” ujar Tengku Alisyahbana.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Drs. Muhammad Muis, M.Hum. menyampaikan, kegiatan bisa terlaksana karena adanya dukungan dan kontribusi Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara.
“Dukungan dari pemerintah daerah menjadi bukti keseriusan Pemerintah Daerah setempat dalam menjalankan kewajibannya dalam melestarikan bahasa daerah. FTBI ini diikuti lebih dari 72 peserta lomba tingkat SD dan SLTP. Para siswa inilah nantinya yang akan menjadi tunas-tunas baru penutur bahasa Melayu Dialek Kotawaringin,” ujar Muhammad Muis.
Lanjutnya, dengan terselenggaranya FTBI ini diharapkan bahasa dan sastra daerah di Indonesia semakin terlindungi, terpelihara, dan terevitalisasi, serta dapat terus menjadi kebanggaan dan identitas lokal dalam bingkai persatuan dan kesatuan Indonesia. c-uli