Dinas PUPR Rampungkan Pengerjaan Bundaran Bahari 

Dinas PUPR Rampungkan Pengerjaan Bundaran Bahari 
TABENGAN/YULIANTINI BUNDERAN BAHARI -  Kapal Pinisi berdiri dengan megah di Bundaran Bahari Kecamatan Kumai.

PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotawaringin Barat, tengah merampungkan pengerjaan Bundaran Bahari di Desa Kapitan Kecamatan Kumai, yang menelan biaya sebesar Rp720.800.000, -.

Kepala Dinas PUPR Kobar Muhammad Hasyim Muallim mengatakan, pembangunan Bundaran Bahari merupakan usulan dari seluruh tokoh masyarakat Kumai. Awalnya bundaran tersebut bernama Bundaran Monyet, atas kesepakatan diganti dengan nama Bundaran Bahari.

“Kecamatan Kumai, merupakan kota /tempat yang sering didatangi wisatawan mancanegara, mengingat keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) berada di Kecamatan Kumai, sehingga perlu adanya penataan estetis kota, termasuk di Bundaran Bahari tersebut,” ujar Muhammad Hasyim Muallim, Kamis (23/11).

Hasyim menjelaskan, di Bundaran Bahari itu berdiri sebuah kapal Pinisi, sehingga akan menjadi kebanggaan masyarakat Kobar, bahkan menjadi icon bagi Masyarakat Kobar.

“Kapal yang ada didalam Bundaran Bahari diambil adalah kapal pinisi karena kapal pinisi melambangkan nilai filosofi tersendiri, yakni nilai untuk bekerja keras, kerja sama, keindahan, hingga menghargai alam,” tambah Hasyim.

Sedangkan dua tiang utama Kapal Pinisi melambangkan dua kalimat syahadat dalam Islam, kemudian tujuh layar berikutnya merupakan simbol dari surat Al Fatihah.

“Simbol itu melambangkan harapan dan doa bagi masyarakat agar selalu diberikan keselamatan dan keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujarnya.

Untuk pengerjaannya kata Hasyim tahun ini akan selesai, dan akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2024, yakni proses penyelesaian bagian bawah yaitu ornamen  dibawah kapal yang menceritakan perjuangan masyarakat Kumai pada 14 januari 1946. c-uli