Ekobis  

Naik Terus, Beras Penyumbang Inflasi di Sampit

Naik Terus, Beras Penyumbang Inflasi di Sampit
JELANG NATARU- Pemkab Kotim ketika menggelar rapat persiapan Nataru di Rumah Jabatan Bupati Kotim. TABENGAN/MAYA SELVIANI

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Eddy Surahman mengatakan, komoditas beras menjadi penyumbang inflasi secara terus menerus di wilayah ini.

Dikatakannya, sejak Januari 2023, hanya ada dua bulan saja yakni Juli dan Agustus 2023, komoditas beras tidak menyumbang andil inflasi di kota Sampit.

“Jadi untuk beras ini cukup unik karena harganya terus naik, sehingga terus menjadi penyumbang inflasi setiap bulannya. Memang andilnya agak tinggi karena banyak dikonsumsi masyarakat,” ujarnya saat paparan pada persiapan jelang Natal dan Tahun Baru 2024 di Aula Rumah Jabatan Bupati Kotim, Senin (18/12).

Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita menambahkan, di lapangan terjadi kenaikan harga gabah yang semula untuk beras jenis siam epang dibanderol Rp6.500 menjadi Rp11 ribu. Meski demikian, untuk stok beras di Kotim masih dalam kondisi aman. Hanya saja, harganya yang terus merangkak naik.

Kemudian Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotim Muhammad Yusuf menuturkan, kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia. Apalagi saat ini tren menuju hari-hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru 2024.

“Cadangan pangan di Bulog juga ada kenaikan harga. Sehingga meski stok aman namun harga memang cenderung naik karena beberapa hal,” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor mengimbau agar Disperdagin setempat terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga beras di pasaran. Jika harga beras dan pangan lainnya mengalami lonjakan menurutnya pihaknya akan segera menggelar pasar penyeimbang. Jangan sampai kondisi tersebut katanya, dapat membuat masyarakat menjadi kesusahan.

“Kita adakan pasar penyeimbang, jangan sampai terjadi lonjakan harga yang tinggi di pasaran,” tegasnya. c-may