+ Pemko Siaga Darurat
NANGA BULIK/TABENGAN.CO.ID – Meski saat ini wilayah Kabupaten Lamandau masih dalam kategori aman banjir, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, terlebih cuaca sekarang cenderung berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Karenanya, patroli dan monitoring rutin terus dilakukan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau terhadap daerah-daerah yang rawan bencana.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (30/1), Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamandau Hendikel menyebut, pihaknya telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, khususnya banjir.
“Dari hasil pemetaan yang kita lakukan, setidaknya ada 27 desa dan kelurahan yang masuk daerah rawan banjir, yakni di Kecamatan Belantikan Raya, ada Desa Sumber Cahaya, Batu Selipi, Nanga Belantikan, Sungai buluh dan Bayat,” ungkapnya.
Di Kecamatan Lamandau, lanjut dia, ada Desa Sekoban, Kelurahan Tapin Bini, Penopa, Sungai Tuat, Samu Jaya, Dusun Sangkarapuyan dan Karang Taba.
“Selanjutnya di Kecamatan Menthobi Raya ada Desa Lubuk Hiju dan Batu Ampar, di Kecamatan Bulik Timur ada desa Nanga Palikodan, Sungkup, Nuangan dan Pedongatan,” terang Hendikel.
Kemudian di Kecamatan Delang, ada Kelurahan Kudangan, Desa Lopus, Nyalang dan Sepoyu serta di Kecamatan Sematu Jaya ada Desa Batu Hambawang.
“Untuk di Kecamatan Bulik, ada beberapa desa yang juga masuk rawan bencana banjir, di antaranya Bunut, Sungai Mentawa, Batu Kotam dan Kelurahan Nanga Bulik,” bebernya.
Meski secara umum 27 desa dan kelurahan itu masuk daerah rawan bencana, namun dalam satu desa belum tentu terkena banjir.
“Misalnya untuk kelurahan Nanga Bulik, hanya ada beberapa RT yang pada saat musim hujan terkena banjir, misalnya di lingkungan RT 8 A, B, C, RT 10 A dan B, RT 12 B dan C, RT 1 A dan B, RT 3, RT 7 A, B, C, RT 6 A dan B, RT 4 C dan RT 11 A,” jelasnya.
Pemko Siaga Darurat
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui BPBD menetapkan status siaga darurat banjir dari 29 Januari hingga April 2024. Keputusan itu ditetapkan berdasarkan evaluasi data BMKG dan hasil kaji cepat, yang mengindikasikan adanya prediksi cuaca lembab hingga April mendatang.
Plt Kepala BPBD Palangka Raya Hendrikus Satria Budi saat dihubungi, Selasa (30/1), menjelaskan, penetapan status siaga darurat banjir bertujuan untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pihak terkait menghadapi potensi bencana banjir yang dapat terjadi tanpa pemberitahuan.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan yang diberikan pemerintah.
“Mulai hari Senin, 29 Januari 2024 kita telah menetapkan status siaga darurat bencana sampai dengan bulan April,” kata Hendrikus.
Dengan diberlakukannya status siaga darurat tersebut, ia berharap dapat meningkatkan kesiapan dan respons dalam menghadapi kemungkinan terjadinya banjir. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dan petunjuk dari Pemko Palangka Raya serta melaporkan kondisi yang dapat membahayakan di sekitar tempat tinggal. Meskipun hingga saat ini kondisi banjir di Kota Palangka Raya masih aman, dan debit air belakangan ini telah mengalami penurunan secara bertahap.
Dikatakan, pihak BPBD juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dan penanganan bencana banjir, termasuk koordinasi dengan instansi terkait, pendirian posko dan pusat pengungsian, distribusi bantuan logistik dan air bersih, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala. c-kar/rba