Hukrim  

Resmob Barut Tangkap Pembacok Mertua di Pulpis

Resmob Barut Tangkap Pembacok Mertua di Pulpis
TANGKAP-Pelaku pembacokan mertua, Suprianto, ketika diamankan di Mapolres Barut. TABENGAN/ARNOLD

MUARA TEWEH/TABENGAN.O.ID – Setelah sebulan lebih melarikan diri, langkah Suprianto, pelaku pembacokan terhadap mertuanya sendiri harus terhenti ditangan tim Resmob Polres Barito Utara (Barut) pada Kamis (22/5).

Sebelum ditangkap, pelaku kabur dari suatu tempat ke tempat lainnya di wilayah kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis). Menariknya pelaku kabur membawa serta istrinya.

Kasat Reskrim Polres Barut AKP Ricky Hermawan, menjelaskan pelaku ditangkap di Tangkahien, Kecamatan Banama Tingang, Pulpis.

“Sebelum ditangkap, pelaku kabur ke beberapa tempat. Awalnya di Kota Baru, Kapuas Tengah kemudian ke Pujon,” ujar Ricky didampingi Kanit Resmob Aiptu Asep.

Ketika di Pujon, pelaku merasa keberadaanya terendus sehingga kabur ke Tangkahien, Banama Tingang, Pulpisang Pisau.

“Di Tangkahien inilah yang akhirnya pelaku ditangkap saat sedang bersama istrinya,” ujarnya.

Karena pelaku yang kerap pindah tempat, pihak kepolisian sedikit kewalahan untuk melakukan penangkapan. Bahkan dalam penangkapan yang dilakukan, tim harus melewati hutan dan menyeberangi sungai yang ada di wilayah Kapuas dan Pulpis

“Anggota kita ke sana itu sampai ban mobil pecah di jalan, lewat sungai dan hutan. Akan tetapi karena ini adalah tugas kita kerjakan dan akhirnya berhasil menangkap pelaku,” ujarnya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, penganiayaan tersebut dilakukan karena adanya persoalan keluarga terkait perceraian adat yang diminta oleh pihak korban.

“Dari keterangan pelaku penganiayaan itu karena pelaku kesal dimana pihak korban meminta cerai dan membawa anaknya yang berusia 11 bulan. Selama pelarian anak pelaku ada bersama orang tua dari istrinya,” bebernya.

Saat ini, pelaku sudah diamankan di Mapolres Barut untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan perbuatannya. Diakhir perbincangan, Ricky meminta agar setiap persoalan harus diselesaikan secara baik dan damai bukan dengan tindakan kriminal.

“Semua persoalan itu ada jalan keluarnya. Jangan menggunakan kekerasan. Resikonya akan kembali ke diri sendiri jika kekerasan yang digunakan,” harap Ricky.

Diberitakan sebelumnya, penganiayaan berat terjadi kepada sepasang suami istri yang juga mertua pelaku di Pendreh, Teweh Tengah, Barut pada 16 April 2025 lalu.

Akibat pembacokan itu, korban bernama Harsono Cokro Aminoto dan Misnawati harus dilarikan ke RSUD Muara Teweh. c-old