PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (PKUKMP), Samsul Rizal, yang diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan, Fajar Bhakti, memastikan bahwa stok beras di ibu kota Kalimantan Tengah ini dalam kondisi aman.
Fajar Bhakti menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan beberapa produsen beras, terdapat strategi distribusi yang berbeda.
“Memang untuk ritel modern, pasokan beras agak dikurangi dan lebih diarahkan distribusinya ke pasar tradisional,” ungkap Fajar saat dihubungi Tabengan, Rabu (10/9).
Kebijakan ini diambil untuk memastikan ketersediaan pasokan beras merata dan mudah diakses oleh masyarakat luas, terutama di pasar-pasar yang menjadi sentra perdagangan harian.
Lebih lanjut, Fajar juga menanggapi pergerakan harga beras yang sempat mengalami kenaikan. Ia menyebut bahwa harga beras, baik premium maupun medium, bersifat fluktuatif atau naik-turun sesuai mekanisme harga pasar.
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemerintah Kota Palangka Raya telah mengambil langkah proaktif. “Kami bekerja sama dengan Bulog untuk mempercepat pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” jelas Fajar.
Upaya ini diwujudkan melalui beberapa kegiatan, seperti Gerakan Pangan Murah, Pasar Murah, dan Pasar Penyeimbang. Selain itu, penyaluran beras juga dilakukan kepada gerai-gerai pelaku usaha yang merupakan mitra Bulog di wilayah Palangka Raya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga pasokan beras tetap lancar dan harganya terjangkau bagi masyarakat, sehingga tidak terjadi gejolak harga yang merugikan.
STOK BERAS AMAN
Inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih berada pada level aman dan terkendali. Hal ini disampaikan Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko.
“Kalau inflasi di Kalteng ya masih aman dan terkendali. Pada minggu lalu kami rapat, inflasi tercatat 2,08 persen. Itu year on year, atau tahun ke tahun, masih rendah dari tingkat nasional yang 2,31 persen,” ungkap Yuas Elko di Palangka Raya, Selasa (9/9).
Dengan capaian tersebut, Kalteng menempati urutan ke-13 secara nasional. “Kalteng menempati urutan ke-13 secara provinsi di Indonesia,” terangnya.
Selain menjaga stabilitas harga, pemerintah daerah juga memastikan ketersediaan bahan pangan pokok tetap terjaga.
“Kalau pangan kita aman. Saat ini stok di Bulog Kalteng ada 19.206 ton. Jadi aman. Bulog siap mendrop berapa pun. Apalagi ada gerakan pangan murah, pasar penyeimbang, pasar murah yang dilakukan oleh seluruh komponen, baik BUMN maupun TNI/Polri,” jelasnya.
Menurut Yuas, koordinasi lintas instansi akan terus diperkuat agar inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat terjaga. rdw/rmp





