SPPG MBG di Barito Timur Belum Miliki Sertifikat Laik Higiene

SPPG MBG di Barito Timur Belum Miliki Sertifikat Laik Higiene
Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur dr. Jimy WS Hutagalung

*Keamanan Pangan Anak Sekolah Dipertanyakan

TAMIANG LAYANG/TABENGAN.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Barito Timur, tak luput dari sorotan. Dapur penyelenggara program nasional tersebut hingga saat ini diduga belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Bahkan, para penjamah makanan juga diketahui belum mendapat pelatihan resmi terkait standar kebersihan dan keamanan pangan.

Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur dr. Jimy WS Hutagalung menegaskan, SLHS bukan sekadar dokumen administratif, melainkan bagian dari jaminan keamanan pangan, terutama bagi ribuan anak sekolah penerima manfaat program MBG. Salah satu persyaratan pokok dalam pengajuan SLHS adalah adanya pelatihan penjamah makanan, agar setiap petugas memahami prinsip dasar higienitas.

“Penjamah makanan wajib dibekali pelatihan, mulai dari cara menjaga kebersihan pribadi, penggunaan alat pelindung diri, hingga prosedur pengolahan dan penyajian makanan yang aman. Tanpa pelatihan, risiko kontaminasi pangan bisa meningkat,” tegas Jimy, saat dikonfirmasi via seluler, Selasa (30/9).

Hingga kini, lanjutnya, Dinas Kesehatan belum menerima berkas pengajuan SLHS dari pihak pengelola. Artinya, seluruh proses pemeriksaan fasilitas dan pelatihan bagi penjamah makanan juga belum berjalan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Barito Timur Andrunganyan turut membenarkan bahwa belum ada pengajuan SLHS yang masuk.

“Informasinya memang belum sampai ke kami. Teknis ada di Dinas Kesehatan,” ujarnya, dikonfirmasi terpisah.

Ketiadaan sertifikasi dan pelatihan penjamah makanan menimbulkan pertanyaan serius tentang legalitas dan keamanan dapur MBG. Padahal, kualitas makanan yang sehat dan higienis menjadi faktor utama dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Diketahui, terdapat lima SPPG di Barito Timur, yakni dua di Kecamatan Dusun Tengah, dua di Kecamatan Dusun Timur, dan satu di Kecamatan Benua Lima. Seluruhnya hingga saat ini diduga belum memiliki SLHS.

Ketua SPPG Barito Timur, Desriantomi, yang berkantor di Jalan A. Yani, Kecamatan Dusun Timur, belum memberikan tanggapan. Saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat atau telepon, belum ada jawaban.

Dengan belum adanya pelatihan resmi bagi penjamah makanan, pelaksanaan program MBG di Barito Timur kini dinilai rawan dari sisi keamanan pangan. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah agar distribusi makanan bagi anak sekolah benar-benar aman, layak konsumsi, dan sesuai standar kesehatan. c-pea