PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Harga emas yang terus mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir ini ditanggapi positif oleh pengamat ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (UPR), Dr. Fitria Husnatarina.
Menurutnya, fenomena ini justru menjadi kabar menggembirakan karena mengindikasikan bahwa masyarakat mulai menaruh kepercayaan terhadap prospek perekonomian ke depan.
Dr. Fitria menjelaskan, jika merunut fungsi emas sebagai investasi penjaga nilai tukar (lindung nilai), penurunan harganya yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan (demand) adalah gambaran aktivitas ekonomi mulai membaik atau stabil.
”Kenapa orang melepaskan perlindungan sedikit demi sedikit terhadap emas? Dengan tidak banyaknya permintaan terhadap emas, artinya orang sudah mulai melihat ada prospek ekonomi ke depan yang nilai return atau pengembaliannya (profitnya) jauh lebih tinggi dari emas,” ujar Fitria kepada Tabengan, Rabu (29/10).
Menurutnya, peluang dan probabilitas kesempatan investasi lain yang terbuka ketika harga emas turun akibat permintaan yang tidak banyak, merupakan gambaran ekonomi mulai stabil. Hal ini sejalan dengan esensi emas sebagai pelindung nilai.
Penurunan harga emas ini juga terkait erat dengan aktivitas perbankan dan perubahan pola portofolio investasi masyarakat.
Dikatakan, aktivitas perbankan, seperti peningkatan suku bunga, membuat orang mulai membandingkan pola investasi. Ketika ada investasi lain yang menawarkan keuntungan lebih baik, orang cenderung meninggalkannya.
”Karena melihat peluang sektor riil, orang cenderung mencoba memulai di sektor riil dengan return yang lebih besar,” jelasnya. Ketika investasi lain lebih prospektif, maka investasi itulah yang dipilih, bukan lagi emas.
Perubahan pola investasi ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi mencari perlindungan melalui emas, melainkan mulai beralih dan terjun ke investasi di sektor riil, yang pada akhirnya akan berinteraksi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Meskipun harga emas dipengaruhi oleh faktor global dan domestik, Fitria menegaskan bahwa penurunan ini merupakan sebuah harapan ke depan untuk melihat perekonomian yang lebih cerah dan lebih baik.
”Dan ini menunjukan bentuk aktivitas lebih besar lagi dan pola berubah, manufaktur perekonomian mulai tumbuh dan berubah,” tambahnya.
Fitria menekankan, dalam jangka pendek maupun panjang, turunnya harga emas memang bukan kabar menggembirakan bagi investor emas. Namun, bagi investor sektor riil, ini adalah hal yang patut disyukuri.
”Ini sudah muncul trust (kepercayaan) dari masyarakat terhadap perekonomian. Ini hanya tinggal memilah dan menunggu saja gambaran dari investasi lain yang sudah mulai menggeliat,” tutup Fitria, optimis melihat geliat investasi di sektor riil. rmp





