BMKG: 11-17 November, Kalteng Setiap Hari Hujan

BMKG: 11-17 November, Kalteng Setiap Hari Hujan
foto istimewa.

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam sepekan ke depan akan didominasi oleh cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Ika Priti menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan kondisi atmosfer pada periode 11 hingga 17 November 2025, wilayah Kalteng, termasuk Kota Palangka Raya, masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang.

“Untuk wilayah Kota Palangka Raya, dalam sepekan ke depan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang. Namun potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang tetap bisa terjadi, terlebih lagi pada musim hujan seperti saat ini di mana suplai uap air cukup banyak,” jelasnya, Selasa (11/11).

Menurut Ika, analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang terpantau di wilayah Kalteng.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, terlebih dengan dukungan kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas lokal yang kuat.

Hal ini menyebabkan proses pembentukan awan konvektif semakin mudah terjadi, sehingga hujan berpotensi turun lebih sering dan dengan intensitas yang bervariasi.

“Selain itu, tekanan udara di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 1006 hingga 1016 hPa. Angin di wilayah Indonesia bagian utara bertiup dari arah Barat ke Timur, sedangkan di wilayah selatan bertiup dari arah Timur Laut hingga Barat Laut,” ujarnya.

BMKG mencatat, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Kalteng secara umum akan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa daerah tertentu.

“Suhu udara diperkirakan berkisar antara 22°C-33°C, sedangkan kelembaban udara berada pada rentang 60%-100%. Arah angin dominan dari Timur Laut hingga Barat Laut dengan kecepatan antara 5-20 km/jam,” katanya.

Dengan kondisi atmosfer yang cukup aktif dan suplai uap air yang tinggi, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Dampak dari cuaca ekstrem ini bisa berupa genangan air, banjir, hingga pohon tumbang. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan perkembangan informasi cuaca terbaru dari BMKG,” pungkasnya. dte