PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Suasana penuh sukacita dan khidmat menyelimuti Aula Hotel Aurila saat ibadah Natal Pembelajaran Mempelai Alkitabiah (PMA) digelar, Kamis (13/11) malam. Ratusan jemaat dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah bahkan luar provinsi hadir bersama untuk merayakan momen kelahiran Yesus Kristus.
Perayaan Natal berlangsung dengan tertib dan hangat. Suasana semakin hidup ketika perayaan lilin dimulai. Meski menggunakan lilin elektrik demi keselamatan dan kenyamanan, aura sakral tetap terasa ketika seluruh jemaat mengangkat lilin menyala serempak, memenuhi ruangan dengan cahaya lembut yang menandai refleksi dan rasa syukur.
Ketua Panitia Natal, Simson, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan jemaat melalui PMA. Ia menyampaikan, PMA atau Pembelajaran Mempelai Alkitabiah merupakan pengajaran yang menuntun jemaat untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya.
“PMA ini pada intinya adalah pengajaran yang mempersiapkan jemaat untuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus. Karena Yesus pernah datang sebagai bayi, maka dalam keyakinan kami, Ia akan datang kembali bukan sebagai bayi lagi, melainkan sebagai pemimpin atau kepala jemaat,” ujar Simson.
Ia juga berharap sukacita Natal dan firman yang disampaikan dapat mempererat persekutuan tanpa sekat denominasi.
“Harapan kami, melalui sukacita ini, firman pengajaran dapat memberkati kita semua. Di dalam kerajaan Allah tidak ada lagi gereja ini atau gereja itu, tetapi satu tubuh dalam persekutuan,” tegasnya.
Ibadah semakin khusyuk ketika Pdt. H.I. Tangka membawakan firman Tuhan. Dalam khotbahnya, ia mengangkat ayat dari Injil Lukas pasal 2 ayat 11 yang menegaskan tentang kelahiran Juruselamat bagi seluruh umat manusia.
“Jelas hari ini bahwa telah lahir bagimu Juruselamat. Dialah penyelamat manusia. Kita harus mengerti makna Natal, bukan sekadar memperingati lahirnya Tuhan Yesus, tetapi memahami tujuan kedatangan-Nya,” ujar Pdt. Tangka di hadapan jemaat.
Ia menekankan bahwa keselamatan hanya datang dari Yesus Kristus, bukan melalui usaha manusia semata.
“Upah dosa adalah maut. Rencana Allah adalah agar umat manusia diselamatkan. Kita tidak mampu menyelamatkan diri sendiri, hanya Tuhan Yesus yang dapat menyelamatkan,” tambahnya.
Perayaan Natal kali ini semakin bermakna dengan kehadiran Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Iwan Kurniawan, yang duduk bersama para jemaat dan tokoh gereja. Kehadiran Kapolda mendapat apresiasi tinggi karena mencerminkan dukungan aparat kepolisian terhadap kerukunan umat beragama di Kalteng.
Rangkaian ibadah ditutup dengan doa berkat serta pujian penyembahan, sementara jemaat saling bersalaman dan mengucapkan “Selamat Natal” satu sama lain. Suasana damai yang hangat terlihat mengalir di seluruh ruangan, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Perayaan Natal PMA di Hotel Aurila tahun ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga wujud nyata persatuan, penguatan iman, dan harapan akan terang Kristus yang terus menyertai umat-Nya. dte





