Banjir Lamandau Meluas, Bupati Katingan Peringatkan Warga
NANGA BULIK- Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Lamandau semakin meluas. Selain desa-desa di Kecamatan Batang Kawa dan Belantikan Raya, sejumlah desa di Kecamatan Lamandau juga mulai terendam banjir.
Hingga Selasa (8/9) pagi, setidaknya sudah ada 7 desa di Kecamatan Belantikan Raya yang terdampak banjir, yakni Desa Petarikan, Bintang Mangalih, Karang Besi, Bayat, Batu Selipi, Kahingai dan Desa Belibi.
“Untuk Desa Petarikan air memang sudah agak turun. Hanya saja, beberapa desa yang di bawahnya justru semakin naik,” kata Camat Belantikan Raya Eddy Wahyudi saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Diakuinya, berdasarkan hasil pendataan dan laporan dari pemerintah desa, ada puluhan rumah warga yang terendam banjir.
“Di Petarikan ada 47 rumah yang terkena banjir dengan ketinggian air kurang lebih 2 meter,” ujarnya.
Dari 47 rumah tersebut, 1 di antaranya roboh dan 2 rumah lainnya tergeser akibat diterjang banjir. Sementara untuk Desa Karang Besi, dari laporan kemarin sudah ada 10 rumah yang terendam banjir.
“Kita juga masih menunggu data dari desa-desa lain berapa jumlah warga yang terdampak banjir,” kata Eddy.
Terpisah, Camat Lamandau Agus Siswanto mengatakan, di wilayahnya tercatat sudah ada 2 desa yang terdampak banjir, Desa Sungai Tuat dan Tanjung Beringin. Bahkan, banjir juga sudah merendam beberapa rumah warga di Desa Sungai Tuat.
“Tadi pagi (Selasa), kondisi air di Jalan Trans Kalimantan tepatnya antara Desa Sungai Tuat dan Tanjung Beringin sudah setinggi lutut orang dewasa,” kata Agus.
Sementara, berdasarkan data yang sudah dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, khusus di Kecamatan Batang Kawa sudah ada sebanyak 161 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir, yakni Desa Jemuat 48 KK, Desa Kina 40 KK, Desa Karang Mas 17 KK, Desa Mangkalang 25 KK, Desa Liku 7 KK, Desa Benakitan 3 KK dan Desa Kinipan 21 KK.
Banjir Musiman
Sementara itu, Bupati Katingan Sakariyas mengatakan, banjir yang saat ini terjadi di wilayah Katingan merupakan banjir musiman. Sebab, ia kemarin menerima informasi debit air mulai naik dan memasuki permukiman warga, namun pada pagi Selasa, mendapat kabar bahwa air sudah mulai turun.
“Saya berharap masyarakat selalu berhati-hati menjaga anak-anaknya agar tidak ada musibah yang tidak kita inginkan karena bencana banjir ini,” kata Sakariyas, Selasa.
Menurut Sakariyas, banjir yang mulai naik pada Minggu (6/9) sore dan sekarang sudah mulai surut, belum dikatakan darurat. Namun, walaupun belum darurat, pemerintah daerah khususnya BPBD Katingan selalu waspada dan terus melakukan pemantauan.
Dia telah meminta kepada BPBD Katingan agar selalu tahu perkembangan bencana banjir dan turun langsung ke lapangan, sehingga data yang didapat akurat. Apabila terjadi sesuatu maka dengan cepat ditangani. c-kar/c-sus