Gaet Tokoh Agama di Pilkada Kurang Efektif?

Gaet Tokoh Agama di Pilkada Kurang Efektif?
ILUSTRASI POLITIK

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Peran tokoh agama dalam membimbing umat khususnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024 sangat penting untuk dilakukan.

Sebab, tokoh agama yang merupakan pembawa risalah yang didengarkan masyarakat ketika menyampaikan edukasi maupun ajakan untuk melakukan hal tertentu.

Namun, dalam Pilkada Kateng 2024, acap kali tokoh agama dan pemuka agama diajak bersama para paslon untuk melakukan kampanye dan kegiatan politik bersama paslon tertentu. Ini tentu menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat.

Pengamat Politik Kalteng sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Palangka Raya (UPR) Ricky Zulfauzan mengatakan, kampanye menggaet tokoh atau pemuka agama sah-sah saja, selama tidak menimbukan gesekan dalam masyarakat.

“Model kampanye dengan menggunakan tokoh agamawan sepanjang tidak menimbulkan friksi dan menggunakan tempat ibadah, sah-sah saja. Namun, yang perlu diperhatikan ialah asas keadilan dan kebermanfaatan,” kata Ricky, kepada Tabengan, Senin (30/9).

Ia mengemukakan, hendaknya kehadiran tokoh agama untuk mengajak melaksanakan Pemilu sesuai perintah agama dan menjauhi perbuatan yang tercela.

“Tokoh agama merupakan orang yang sentral dalam mengedukasi dan mengajak masyarakat dalam melaksanakan Pilkada Kalteng 2024 yang aman dan damai,” jelasnya.

Namun, kata Ricky, jika ditanya apakah taktik menggaet tokoh agama ini efektif, ia menyebut tipe kampanye seperti ini masih efektif.

“Tetapi tidak terlalu efektif untuk milenial, terutama gen Z. Gen Z cenderung tertarik dengan e-sport, bisnis online, influencer anak muda dan lainnya yang sedang tren,” pungkasnya. rmp