Reses Perseorangan, Usulan Rumah Dinas Guru Mendominasi

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Tenaga pengajar merupakan salah satu instrument penting, dalam meningkatkan kualitas pendidikan disuatu daerah. Demi memberikan motivasi yang baik, fasilitas penunjangnya juga wajib mendapat perhatian. Banyaknya usulan terkait pembenahan atau pembangunan rumah dinas guru di daerah, mendapat tanggapan dari kalangan DPRD Provinsi.

“Salah satu hal, yang harus difasilitasi adalah rumah dinas guru,” ujar anggota Komisi C Achmad Amur, kepada awak media belum lama ini. Menurutnya usulan itu yang kerap menjadi keinginan para guru, ketika pelaksanaan reses/kunjungan kerja. Kondisi itu terjadi tidak hanya di satu wilayah saja, namun hampir di semua kabupaten.

Keberadaan rumah dinas guru, menjadi poin terpenting bagi tenaga pendidik, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Syamsul mengakui keluhan menyangkut fasilitas itu, wajib mendapat perhatian. Hal ini jelas berkaitan erat, dengan kesejahteraan. Wakil rakyat dari Dapil V ini menuturkan, sangat wajar apabila guru menuntut kesejahteraan.

Mereka yang berjuluk “pahlawan tanpa tanda jasa” itu dituntut, untuk memberikan kualitas pendidikan yang baik. Upaya itu terus dilaksanakan terus menerus oleh semua guru. Dirinya menyebut sudah seharusnya ada keluhan, apabila rumah dinas yang tidak layak huni, minta diperhatikan.

“Intinya bagaimana seorang guru bisa maksimal mengajar, sementara tempat tinggalnya tidak diperhatikan,” tegasnya. Dirinya juga sepakat bahwa bidang pendidikan, merupakan salah satu sektor yang vital. Tentunya harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

Pihak-pihak terkait perlu meningkatkan fasilitas seperti rumah dinas guru. Ini merupakan bentuk perhatian, terkait sarana dan prasarana. Khususnya bagi tenaga pendidik karena bisa dikatakan, rumah dinas adalah motivasi bagi para guru, dalam mengajar.

Ditegaskannya, para guru itu memilik keinginan yang kuat untuk mengabdikan diri. Sayangnya, belum ada tempat tinggal yang memadai. Ironisnya ada yang ingin mengontrak, namun juga tidak tersedia sarananya. “Kalau ikut warga, jelas saja kamarnya terbatas. Hal itu jelas sangat tidak mungkin dilakukan.,” ujar mantan Bupati Pulang Pisau dua periode itu.

Intinya mereka ini bekerja di pelosok harus mendapat fasilitas yang laya, agar kinerjnya maksimal. Dirinya juga berharap, jangan hanya memikirkan rehab bangunan sekolah saja. Yang harus dipikirkan, bagaimana, para tenaga pengajar ini, bisa membagi ilmunya dengan nyaman. Pengadaan bisa saja dilakukan, melalui konsep sejenis rumah dinas atau barak.

Permintaan seperti itu, ucapnya, bisa dikatakan wajar. Tanpa adanya pendukung, semangat kerja tenaga pendidik bisa menurun. Apalagi sektor pendidikan di wilayah pelosok, sangatlah penting. Dirinya juga berharap apabila peningkatan kesejahteraan itu direalisasi, harus selaras dengan disiplin. Artinya guru jangan sampai malas mengajar, terutama mereka yang ditempatkan di pelosok pedesaan. drn