PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Palangka Raya, berinisial Bunga (35), menjadi korban dugaan penggelapan kendaraan oleh temannya sendiri, RM (27). Mobil milik Bunga yang dipinjam oleh RM sejak Jumat (20/6) tak kunjung dikembalikan hingga empat hari kemudian.
RM diketahui kerap tampil menyerupai anggota kepolisian, meski kenyataannya bukan aparat penegak hukum. Ia sebelumnya bekerja sebagai satuan pengamanan (satpam) di beberapa tempat, namun kini menganggur. Penampilannya yang meyakinkan sempat membuat sebagian masyarakat mengira dirinya benar-benar anggota polisi.
“Saya sudah kenal RM hampir setahun, bahkan sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. Selama ini tidak pernah ada masalah, jadi saya percaya saja saat dia minta tolong,” ujar Bunga saat menceritakan kejadian tersebut kepada Cak Sam dari Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Selasa (25/6).
Kronologinya bermula saat RM datang ke rumah Bunga untuk meminjam mobil, mengaku istrinya mengalami kecelakaan di wilayah Tangkiling. Saat itu Bunga sedang tidak di rumah, dan RM menyampaikan permintaan pinjaman kendaraan kepada suami Bunga.
“Dia bilang cuma pinjam sehari. Tapi sampai beberapa hari tidak kembali. Nomor WhatsApp dan akun media sosialnya juga tidak aktif lagi,” terang Bunga.
Merasa ditipu, Bunga sempat mencari informasi ke rumah orang tua RM, namun hasilnya nihil. RM tidak berada di sana dan bahkan juga dilaporkan menghilang dari lingkungan keluarganya.
Bunga awalnya berniat melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, namun memilih mencoba jalur kekeluargaan dan meminta bantuan kepada Cak Sam. Lewat jejaring media sosial dan partisipasi warganet, informasi keberadaan RM dan kendaraan yang dibawa berhasil dihimpun.
“Berkat laporan dari masyarakat, mobil dan pelaku berhasil ditemukan,” ungkap Cak Sam.
Bunga kemudian memilih menyelesaikan kasus ini secara damai. Mediasi pun difasilitasi oleh Cak Sam. Dalam pertemuan itu, RM mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Bunga.
“RM sudah meminta maaf dan diberikan pembinaan serta peringatan keras agar tidak mengulangi perbuatannya,” jelas Cak Sam. dte
