PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menggagas Program 10.000 Kuliah Gratis.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Wamendiktisaintek) Dr Fauzan menilai, program ini sebagai contoh konkret keberpihakan pemerintah daerah terhadap masa depan generasi muda.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Gubernur Kalimantan Tengah yang telah memulai program ini sejak beberapa tahun lalu. Ini bukan hanya soal memberi beasiswa, tetapi bagaimana pemerintah hadir menjamin hak pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat,” ujar Fauzan, di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Sabtu (5/7).
Menurutnya, kebijakan 10.000 Kuliah Gratis dan visi Satu Keluarga Satu Sarjana selaras dengan arah transformasi pendidikan tinggi nasional yang saat ini tengah digagas oleh Kementerian.
“Kami mendorong kampus-kampus untuk menjadi agen perubahan yang berdampak. Karena itu, kami menyusun kebijakan Diktisaintek Berdampak, yang artinya seluruh aktivitas pendidikan tinggi harus memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Fauzan menjelaskan, konsep pendidikan tinggi berdampak mencakup beasiswa, pengabdian kepada masyarakat, penelitian terapan, hingga kolaborasi kampus dengan pemerintah daerah dan dunia usaha.
“Ketika kampus hadir di tengah masyarakat, maka ia harus menjadi solusi. Maka dari itu, seluruh kebijakan dari kementerian diarahkan agar kampus tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Langkah Provinsi Kalimantan Tengah yang melibatkan 32 perguruan tinggi dalam program ini juga dinilai sebagai wujud nyata sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan.
“Saya berharap provinsi-provinsi lain bisa menjadikan Kalteng sebagai role model. Program 10.000 Kuliah Gratis adalah contoh bagaimana daerah dapat bergerak lebih cepat dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan tinggi,” tambah Fauzan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Reza Prabowo menyampaikan, sejak awal program ini hanya dilaksanakan di UMPR, namun kini telah meluas ke 32 perguruan tinggi se-Kalteng.
“Keinginan Bapak Gubernur adalah menciptakan satu keluarga satu sarjana. Ini tentu memerlukan dukungan semua pihak agar terus berjalan dan berdampak jangka panjang,” ungkap Reza. ldw