Ruas Pangkalan Bun – Kolam Kembali Hancur

PANGKALAN BUN/tabengan.com – Masih tingginya intensitas curah hujan mengakibatkan ruas jalan lintas provinsi yang menghubungkan Pangkalan Bun dengan Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) serta Kabupaten Lamandau, Sukamara hingga Kalimantan Barat (Kalbar) kondisnya kembali hancur, bahkan kini sangat memprihatinkan.

Tekstur jalan yang sempat padat itu, kembali menjadi bubur tanah akibat diguyur hujan selama beberapa hari berturut-turut. Tak ayal sejumlah kendaraan yang melintasi jalan sepanjang lebih dari 41 kilometer, banyak yang mogok. Selain becek, ada beberapa titik yang dikeluhkan pengendara yakni terendam banjir hingga kedalaman satu meter.

“Makin sulit dilewati, kita harus mutar ke Lamandau lagi. Karena banjirnya terus meluas,” kata Dedi, pegawai Kecamatan Kotawaringin Lama, kemarin.

Hujan yang mengguyur wilayah kecamatan Kotawaringin Lama dan Pangkalan Bun setiap hari, katanya, membuat aliran sungai Lamandau meluap. Hasilnya, jalan Pangkalan Bun Kotawaringin Lama sekitar kilometer 20, meluap dan merendam jalan.

Nampak, kendaraan roda dua dan roda empat yang memaksakan melewati banjir menyisir bagian samping jalan yang dangkal.

“Banyak juga yang mogok tadi saya lihat. Motor saya juga tadi lewat semak di pinggir karena kalau maksa ke area banjir pasti mogok. Mesinnya mati kemasukan air,” ujar dia.

Hujan yang mengguyur wilayah ini selama 3 hari terakhir terbilang lama. Hampir 5 sampai 6 jam setiap harinya hujan tak berhenti.

“Saya pribadi menyarankan mending mutar lewat Lamandau meski jauh tapi aman. Kendaraan kita gak beresiko mogok,” ujarnya.

Menurut Dedi, warga Kecamatan Kolam meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar segera berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk membantu mencarikan solusi.

Jalan yang terus direndam banjir itu jika dibiarkan akan menjadi pemborosan anggaran proyek. Karena timbunan tanah yang sudah dikerjakan kontraktor kembali tersapu air. c-uli