PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya tengah gencar melakukan verifikasi lapangan terhadap 75 calon siswa yang akan mengisi kuota Sekolah Rakyat di kota tersebut. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang berada dalam kategori desil 1 hingga desil 2, untuk diberikan kesempatan pendidikan yang layak dan setara.
Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya Riduan menjelaskan, dari total 75 calon siswa yang teridentifikasi masuk dalam kategori desil 1 sampai desil 4, pihaknya memprioritaskan mereka yang berada di desil 1 dan desil 2.
“Saat ini kami dari pihak Dinsos sedang melakukan verifikasi lapangan. Hal ini agar memang siswa ini benar-benar masuk dalam desil 1 dan 2,” tegas Riduan saat dihubungi Tabengan, Kamis (24/7).
Riduan menyebut, proses verifikasi ini menjadi krusial untuk memastikan bantuan pendidikan tepat sasaran kepada anak-anak yang paling membutuhkan.
Verifikasi lapangan ini dilakukan dengan sangat cermat lantaran program Sekolah Rakyat akan mengakomodasi anak-anak putus sekolah dan anak-anak dari keluarga kurang mampu yang siap untuk disekolahkan, bahkan nantinya akan masuk asrama.
Desil 1 merujuk pada kelompok 10% terbawah dalam skala kesejahteraan nasional yang menunjukkan tingkat kemiskinan paling parah, sementara desil 2 adalah kelompok 11-20% terbawah yang juga menunjukkan tingkat kemiskinan signifikan. Prioritas pada desil-desil ini menegaskan fokus program untuk mengangkat taraf hidup keluarga melalui pendidikan.
Setelah proses verifikasi lapangan selesai dan data calon siswa divalidasi, Dinsos Kota Palangka Raya akan segera mengirimkan data tersebut ke Kementerian Sosial di Pusat.
Riduan menambahkan, realisasi program akan dilaksanakan secepatnya setelah data dilaporkan ke Kemensos.
“Setelah itu diterbitkan SK untuk 75 siswa tersebut, kemudian pusat akan mengonfirmasi terkait kesiapan dari daerah dalam hal ini Kota Palangka Raya menyelenggarakan Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif penting untuk memberikan akses pendidikan bagi kelompok paling rentan. Selain menyediakan pendidikan gratis, fasilitas asrama juga disiapkan bagi siswa yang tidak memiliki tempat tinggal tetap atau kondisi rumah yang tidak layak.
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak dari keluarga miskin dan putus sekolah dapat kembali mengenyam pendidikan, membangun masa depan yang lebih baik, dan pada akhirnya membantu memutus rantai kemiskinan. rmp
