PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID- Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat, kini mulai gencar melakukan perbaikan jalan berlubang dan Drainase yang tersumbat.
Kepala Dinas PUPR Kotawaringin Barat melalui Kepala Bidang Bina Marga Suradi mengatakan bahwa Dinas PUPR Kotawaringin Barat melalui tim satgas Bina Marga bergerak cepat penanganan dilapangan atas laporan dari masyarakat.
“Untuk mencapai target “Nol Lubang” dan “Nol Sumbatan” yang merupakan pelayanan kami kepada masyarakat, maka setiap ada laporan dari masyarakat tim satgas bergerak cepat melakukan peninjauan dan dilanjutkan dengan penanganan, seperti keluhan jalan berlubang apabila lambat penanganannya akan membahayakan bagi pengguna jalan,” ujar Suradi , Selasa (2/9).
Tim Satgas Bina Marga melakukan perbaikan pada Drainase dan jalan berlubang
Lanjut Suradi, termasuk untuk mengantisipasi terjadinya banjir di dalam kota Pangkalan Bun pada saat musim penghujan, tim satgas pun melalukan perbaikan drainase yang tersumbat oleh sampah maupun tanah, sumbatan tersebut akan berdampak air tidak bisa mengalir dengan lancar, sehingga air pun meluap hingga ke jalan maupun pemukiman penduduk.
Seperti baru-baru ini, tim satgas memperbaiki drainase yang ada di Jalan Pasanah, Kawitan, Malijo, Natai Arahan, HM.Rafii, Diponegoro depan Polres arah menuju SMPN 1, dan Jalan Alipandi sarjan.
Suradi menambahkan juga bahwa program nol lubang dan nol sumbatan ini merupakan program pemeliharaan jalan dan infrastruktur untuk memperbaiki lubang dan sumbatan pada jalan maupun saluran air, dimana program ini merupakan prioritas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat agar masyarakat aman dan nyaman.
Ia pun berharap peran aktif masyarakat untuk peduli terhadap hasil pembangunan, seperti keberadaan drainase ini sangat penting, untuk itu masyarakat pun melalui gotong royong untuk membersihkan Drainase dari sampah maupun tanah.
Tim Satgas Bina Marga melakukan perbaikan pada Drainase dan jalan berlubang
“Peningkatan infrastruktur jalan bukan saja di dalam Kota Pangkalan Bun, akan tetapi dilakukan pada desa-desa yang telah masuk dalam perencanaan pembangunan, pada prinsipnya pembangunan infrastruktur ini merupakan skala prioritas utama, mengingat infrastruktur ini urat nadi bagi masyarakat, dengan kondisi infrastruktur yang memadai maka akan berdampak pada sektor lainnya,” ujar Suradi.
Akan tetapi, lanjut Suradi, diharapkan masyarakat untuk lebih bersabar, mengingat keterbatasan anggaran sehingga pihaknya menggunakan skala prioritas, hal tersebut demi terwujudnya pembangunan yang berkeadilan. (Yulia)
