Gerakan Pilah Sampah Merambah Desa 

Gerakan Pilah Sampah Merambah Desa 
GERAKAN PILAH SAMPAH-Kepala Bidang Pengelolaan dan Peningkatkan Kapasitas Lingkungan Hidup Nurliani saat memberikan sosialisasi perihal Pengelolaan sampah.FOTO YULIANTINI

Gerakan Pilah Sampah Merambah Desa 

PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tahun ini makin gencar membentuk bank sampah yang dimulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT), atas jerih payah dalam bersosialisasi mengenai pengurangan sampah melalui pemilahan, kini gerakan pilah sampah pun telah merambah hingga ke desa-desa.

Kepala DLH Kobar Fitriyana melalui Kepala Bidang Pengelolaan dan Peningkatkan Kapasitas Lingkungan Hidup Nurliani menyampaikan, kegiatan Gerakan pilah sampah ini untuk mengurangi sampah dari sumber yang terbesar, yakni rumah tangga, melalui pemilahan ini sehingga sampah-sampah tidak berakhir ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

“Bayangkan saja total timbulan sampah di Kotawaringin Barat dari enam Kecamatan yang ada mencapai 51.608,18 ton/tahunnya, sementara total timbunan sampah dari 6 Kecamatan se-Kobar dalam seharinya mencapai 141,39 ton, jika kita tidak memulai melakukan pemilahan maka sampah aman menjadi permasalahan yang tidak pernah ada solusinya, untuk kami pun secara marathon melakukan sosialisasi bahwa sampah memiliki nilai ekonomi,” ujar Nurliani.

Nurliani pun merincikan komposisi sampah yang meliputi sampah organik (sisa makanan) sebesar 55% atau  mencapai 28.385,05 ton/tahunnya, sampah kaca atau logam 7% atau mencapai 3.612,64 ton/tahun, sampah kayu atau ranting 5% mencapai 2.580,45 ton/tahun, sampah an organik (plastik dan kardus) mencapai 22 persen atau mencapai 11.354,02 ton/tahun dan sampai lainnya atau residu mencapai 11 persen atau  mencapai 5.677,01 ton/tahun.

“Dari total sampah yang mencapai  141,39 ton/harinya , sampah yang di buang ke TPA mencapai 97,5 Ton/hari dan sampah yang dibuang ke Lingkungan mencapai 29,1 ton/harinya, masih banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik, sehingga akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup, untuk itu kami pun berkomitmen melakukan gerakan pihah sampah,” ujar Nurliani.

Menurut Nurliani, kegiatan memilah sampah ini adalah proses pemisahan sampah berdasarkan jenisnya, dengan tujuan utamanya adalah untuk mempermudah pengelolaan, daur ulang, mengurangi volume sampah ke TPA dan mencegah pencemaran lingkungan.

“baru Desa Natai Baru telah berhasil melakukan pemilahan sampah an organik, padahal satu bulan yang lalu kami bersosialisasi  dan kepala Desa Natai Baru langsung bergerak bersama warga melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga, bagi kami ini hal luar biasa, dan sebagai motivasi bagi desa desa lainnya, untuk aktif memilah sampah, bisa sebagai tambahan pendapatan bagi warga,” pungkas Nurliani. (Yulia)