MBG Perlu Quality Control dan Quality Assurance Ketat

MBG Perlu Quality Control dan Quality Assurance Ketat
Aprianto, Ketua IGI Kalteng

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID– Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalimantan Tengah (Kalteng) angkat bicara terkait kasus puluhan murid SDN 3 Bukit Tunggal, Kota Palangka Raya, yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (4/9) lalu.

Ketua IGI Kalteng Aprianto yang juga dosen Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Palangka Raya (UPR), menilai insiden tersebut menjadi peringatan serius bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG.

“Program MBG itu baik, tetapi perlu dipastikan ada quality control dan quality assurance yang ketat agar makanan yang dibagikan benar-benar layak konsumsi dan aman bagi anak-anak,” tegas Aprianto saat dimintai keterangan oleh wartawan, Selasa (30/9).

Menurutnya, penerapan pengawasan kualitas tidak hanya dilakukan di dapur penyedia makanan, tetapi juga dalam rantai distribusi hingga ke tangan siswa.

Ia menekankan bahwa makanan untuk anak-anak sekolah memerlukan standar higienitas yang lebih tinggi dibandingkan konsumsi biasa.

“Kalau proses penyediaan dan distribusi tidak diawasi dengan standar yang tepat, risiko kontaminasi bisa terjadi kapan saja. Kita bicara soal anak-anak yang imunitasnya lebih rentan, sehingga harus dipastikan tidak ada kelalaian sekecil apa pun,” ujarnya.

Kasus keracunan di SDN 3 Bukit Tunggal sempat mengejutkan masyarakat Palangka Raya. Berdasarkan data pihak sekolah, sebanyak 27 siswa mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai menyantap menu MBG yang disediakan pada hari kejadian.

Aprianto menambahkan, program MBG yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah seharusnya tidak berhenti akibat insiden ini. Namun, kejadian tersebut menjadi pelajaran penting agar aspek keamanan pangan lebih diutamakan.

“Kita semua berharap ke depan bisa lebih baik, dengan pengawasan yang benar-benar dijalankan sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. dte