Waspada Influenza di Musim Peralihan

Waspada Influenza di Musim Peralihan
ILUSTRASI Waspada Influenza di Musim Peralihan

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular, terutama influenza, yang kerap muncul saat pergantian musim.

Menurutnya, perubahan cuaca yang disertai peningkatan kelembapan udara menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan kuman penyebab penyakit.

“Setiap pergantian cuaca, tingkat kelembapan meningkat, kuman mudah tumbuh, sehingga orang-orang lebih rentan sakit. Salah satunya influenza, yang bisa menular dengan cepat, bahkan hanya dua jam setelah seseorang bersin,” ujar Suyuti Syamsul, Jumat (31/10).

Ia menjelaskan, pencegahan merupakan langkah utama yang dapat dilakukan masyarakat agar terhindar dari penyakit. Menurutnya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah hal penting yang sering diabaikan, padahal berpengaruh besar terhadap kesehatan.

“Masyarakat diimbau tetap menjaga kebiasaan mencuci tangan secara rutin, tidak hanya saat masa pandemi Covid-19. Selain itu, orang yang sedang batuk atau pilek sebaiknya memakai masker agar tidak menularkan virus ke orang lain,” katanya.

Lebih lanjut, Suyuti menyebut sekitar 30 persen penyakit disebabkan oleh faktor lingkungan, dan bila ditambah dengan perilaku buruk seperti jarang mencuci tangan, maka risiko seseorang untuk jatuh sakit bisa mencapai 70 persen.

“Jadi kuncinya ada pada kebersihan diri dan lingkungan. Kalau lingkungan bersih dan perilaku sehat diterapkan, risiko sakit bisa ditekan,” tambahnya.

Suyuti menjelaskan pula bahwa influenza pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun tetap harus diwaspadai bagi kelompok rentan seperti lansia atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.

“Secara umum influenza bisa sembuh sendiri, tapi kalau menyerang orang tua atau yang daya tahan tubuhnya lemah, bisa berbahaya. Bisa berkembang menjadi pneumonia,” ujarnya.

Terkait perbedaan antara jenis influenza, seperti influenza A dengan jenis lainnya, Suyuti mengatakan hal itu lebih bersifat ilmiah dan tidak terlalu berpengaruh bagi masyarakat umum.

“Itu hanya untuk kepentingan ilmu, secara gejala sama saja,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, hingga kini sulit bagi tubuh untuk membentuk kekebalan permanen terhadap influenza, karena virusnya terus bermutasi dari waktu ke waktu.

“Secara prinsip, kuman atau virus influenza ini selalu berubah, jadi tubuh kita tidak bisa punya kekebalan yang tetap,” tutupnya. ldw