PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sejumlah bencana banjir hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut), turut menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo menekankan pentingnya kesiapsiagaan untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi di wilayah Bumi Tambun Bungai.
Saat ditemui usai kegiatan di Palangka Raya, Edy Pratowo menyampaikan bahwa langkah pencegahan harus dimulai sejak dini melalui mitigasi dan penguatan sistem monitoring cuaca serta potensi bencana.
“Terkait kejadian di Sumatera, bagaimana antisipasinya agar itu tidak terjadi di Kalteng? Ya caranya kita harus melakukan mitigasi ya, mitigasi untuk pencegahan, pemantauannya, badan penanggulangan bencana, tim terpadu kita harus memonitor, bekerja bersama dengan lintas sektoral,” ujar Edy, Senin (1/12).
Ia menambahkan, koordinasi intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perlu terus dilakukan sebagai dasar pengambilan langkah cepat dan tepat menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Mengingat saat ini wilayah Kalteng sudah memasuki musim penghujan, kewaspadaan pun harus semakin ditingkatkan.
“Kita melihat laporan update terus dari BMKG untuk mengetahui cuaca, kondisi ekstrem, akibat ini sudah masuk musim hujan. Jadi langkah-langkah mitigasi itu penting, supaya kita bisa mengantisipasi sebelum terjadinya bencana, itu saya kira,” tegasnya.
Selain pemerintah dan instansi terkait, Wakil Gubernur juga meminta perusahaan-perusahaan di Kalteng ikut bertanggung jawab dalam upaya mitigasi bencana, terutama yang beroperasi di kawasan rawan banjir maupun longsor.
“Ya perusahaan-perusahaan juga harus bisa membantu ya, mereka melakukan mitigasi di perusahaannya, itu yang penting,” ucapnya.
Ia berharap seluruh pihak dapat menjalankan peran masing-masing agar Kalteng tetap aman dan terhindar dari potensi bencana serupa dengan yang terjadi di sejumlah provinsi di Sumatera. ldw
